REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Klinik Pratama PMI DIY menerima sertifikat vaksin internasional. Sertifikat diserahkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Yogyakarta dan diterima Palang Merah Indonesia (PMI) DIY.
Penyerahan sertifikat dilaksanakan di Markas PMI DIY. Dilakukan langsung Kepala KKP Yogyakarta, Agus Syah Fiqhi Haerullah, dan diterima Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo.
Kepala Klinik Pratama PMI DIY, Sari Murnani mengatakan, secara resmi mereka sudah dapat melayani vaksinasi meningitis dan yellow fever. Khususnya, untuk yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri, jamaah haji dan umrah, serta wisatawan dari mancanegara yang berkunjung ke Indonesia," kata Sari, Kamis (24/10).
Artinya, Klinik Pratama PMI DIY secara sah sudah dapat menerbitkan international certificate of vaccination (ICV) bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan internasional. Di antaranya haji dan umrah.
Khususnya, lanjut Sari, dari dan ke negara-negara terjangkit dan/atau endemis penyakit menular tertentu dan/atau atas permintaan negara tujuan. Itu sesuai pasal 2 ayat (1) Permenkes RI No 23 Tahun 2018.
"Masyarakat, travel agent, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang membutuhkan pelayanan vaksinasi dapat menghubungi Klinik Pratama PMI DIY melalui nomor telepon 02746499649," ujar Sari.
Selain itu, mereka dapat melayani vaksin DPT, Polio, HIB, influenza, pneumonia, HPV, Hepatitis A, Hepatitis B, vaksin measles, mumps dan rubella (MMR), tifoid, japanese encephalitis. "Vaksinasi kami layani setiap hari pukul 09.00-16.00 WIB," kata Sari.
Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo, mengungkapkan terima kasihnya kepada KKP yang telah bekerja sama dengan PMI DIY selama ini. Utamanya, dengan menerbitkan izin sertifikat vaksinasi internasional.
Pada kesempatan itu, Prabukusumo turut mengapresiasi masyarakat DIY yang menyalurkan donasi kepada PMI DIY. Khususnya, untuk terdampak gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
Melalui donasi itu, PMI telah mendistribusikan 300 paket perlengkapan sekolah pada November 2019 lalu. Setelah itu, PMI telah pula menyalurkan bantuan tahap kedua pada Oktober 2019. "Distribusi bantuan difokuskan kepada Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ujar Prabukusumo.
Selain itu, didistribusikan bantuan kepada SMK Lando Bulili berupa alat dan bahan laboratorium kesehatan. Serta, sanitasi warga lewat Ponpes Tahfizul Quran Daarul Ulum Rabbani (SD IT Rarampadende).
Kemudian, bantuan kepada Madrasah Ibtidaiyah Sintuvu Singgani berupa mebelair dan dua toilet. Total bantuan yang telah didistribusikan mencapai lebih dari Rp 300 juta.
"Terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat, mitra-mitra kerja, dan pemda yang telah mendukung PMI DIY menjalankan tugas sesuai yang diamanahkan melalui UU Kepalangmerahan No 1 Tahun 2018," katanya.