REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akan mengubah budaya di Kemendagri dan pemerintah daerah (pemda) untuk lebih melayani masyarakat. Menurut dia, saat ini masih ada pikiran jajaran Kemendagri maupun penyelenggara pemerintahan daerah sebagai penguasa bukan pelayan publik.
"Kita membina di daerah, berarti tidak hanya di Kemendagri tapi juga budaya di pemerintah daerah. Bagaimna mengubah mindset jangan lagi menjadi penguasa, jadilah pelayan," ujar Tito di lapangan Kemendagri, Kamis (24/10).
Mantan kapolri tu tak menampik bahwa reformasi birokrasi memang sulit dilaksanakan baik di institusi kepolisian maupun Kemendagri. Tito menginginkan ada perubahan-perubahan terhadap budaya yang dapat menghambat pelayanan publik.
"Di polri juga enggak gampang mengubah langsung budaya, tapi polri lebih besar 450 ribu, di sini (Kemendagri) lebih kecil. Nah mengubah budaya dari penguasa, pejabat, menjadi pelayan itu enggak gampang, tapi harus kita lakukan," kata Tito.
Tito sebelumnya juga menyampaikan dua prioritas utama yang akan dilakukannya dalam dua bulan pertama menjabat Mendagri. Pertama, ia meminta jajaran Kemendagri sebagai pembina pemerintahan daerah untuk mendorong pemda menjaga stabilitas politik.
Kedua, ia meminta jajaran Kemendagri mengawasi penyerapan anggaran di daerah. Tito ingin memastikan adanya efektivitas dan efisiensi penyerapan anggaran daerah sehingga pembangunan dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.