Rabu 23 Oct 2019 19:28 WIB

Angin Kencang, Ribuan Pohon Pinus TN Gunung Merbabu Tumbang

Angin kencang melanda kawasan TN Gunung Merbabu sejak Senin.

Hutan Gunung Merbabu
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Hutan Gunung Merbabu

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Ribuan pohon pinus di Taman Nasional Gunung Merbabu di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah patah dan tumbang diterjang angin kencang dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan pantauan di Magelang, Rabu, pohon pinus yang patah dan tumbang berada di kawasan hutan di atas Dusun Kecitran, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Kecitran merupakan dusun tertinggi yang berada di lereng Gunung Merbabu. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Junita Parjanti mengatakan, pohon pinus di Merbabu ditanam sekitar 1953 hingga 1998.

Baca Juga

Junita menuturkan, pohon pinus yang tumbang tersebut, sementara belum didata jumlahnya karena menunggu kondisi aman. Ia menjelaskan bahwa prioritas utama otoritas ialah perbaikan rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan.

"Masyarakat masih dalam proses pembenahan tempat tinggalnya yang mengalami kerusakan dan angin masih kencang jadi sementara ini belum didata jumlah pohon yang patah atau tumbang menunggu kondisi aman," katanya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang menetapkan status darurat bencana angin kencang sejak Senin (21/10) hingga Rabu (23/10). Status darurat bencana sengaja ditetapkan karena bencana angin kencang yang terjadi kali ini berbeda dari biasanya.

"Status darurat bencana terhitung sejak hari ini hingga Rabu (23/10), kami siap melakukan penanganan darurat, termasuk mencukupi kebutuhan pengungsi," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin di Magelang, Senin (21/10).

Zaenal mengatakan, sebelumnya durasi terlama angin kencang hanya sekitar satu jam. Namun kali ini berbeda dari biasanya. Sebanyak 12 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang, sejak Ahad (20/10) hingga Senin dilanda angin kencang mengakibatkan puluhan rumah rusak dan ratusan keluarga mengungsi karena ketakutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement