Rabu 23 Oct 2019 16:09 WIB

Jabar akan Bangun Pasar Tematik Mirip Pasar di Thailand

Pasar ini nantinya hanya menjual produk UMKM dengan berbagai kualitas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Seorang pedagang menata pisang di Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta, Jabar, Selasa (8/8).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Seorang pedagang menata pisang di Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta, Jabar, Selasa (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan membangun pasar tematik yang mirip seperti Pasar Chachuthak di Thailand. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji, pasar ini nantinya hanya menjual produk UMKM dengan berbagai kualitas.

"Kami Agustus lalu sempat melakukan kunjungan ke sana dan belajar apa membuat pasar ini mampu menjadi pasar tematik dan pariwisata di Thailand," ujat Kusmana kepada wartawan, di Gedung Sate Bandung Rabu (23/10).

Baca Juga

Kusmana mengatakan, rencananya pasar tematik ini akan dibangun di Cikutra Kota Bandung. Dinas KUK Provinsi Jawa Barat melihat banyak sekali produk Koperasi dan UMKM (KUMKM) di Jawa Barat. Namun, permasalahan saat ini belum ada sarana pemasaran produk KUMKM yang memberikan manfaat pariwisata dan perdagangan di Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, kata dia, belum optimalnya kualitas koperasi dan daya saing produk UMKM sehingga akses pasar produk UMKM masih rendah. "Pasar tematik KUMKM Jabar Juara, saat ini belum ada di wilayah Jabar," katanya.

Selain itu, kata dia, dalam rangka mendorong dan meningkatkan kualitas pasar dan pariwisata di Jawa Barat, mengagas Sistem Kurasi Produk Unggulan KUMKM Pasar Tematik Jabar Juara (SPULTURA). Adanya sistem kurasi ini, diharapkan akan meningkatkan akses pasar UMKM sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pariwisata dan perdagangan dalam satu tempat terintegrasi.

Untuk mewujudkan sistem kurasi ini, kata Kusmana, pihaknya melakukan survei kepada pakar UMKM. Berkaitan dengan terbatasnya daya tampung produk KUMKM yang dipasarkan melalui pasar tematik, serta untuk menghasilkan produk unggulan yang akan dipasarkan melalui pasar tematik memiliki kualitas dan kuantitas yang baik, maka perlu dibuat sistem kurasi yang baik.

"Berdasarkan hasil survei kepada pakar dalam bidang UMKM, para pakar menyatakan bahwa sistem kurasi yang baik harus dilaksanakan pada pasar tematik," katanya.

Apabila sistem kurasi dapat dilaksanakan dengan baik, kata dia, maka akan berdampak kepada penciptaan produk unggulan KUMKM pada pasar tematik. Sehingga, dapat merangsang kunjungan wisata dan juga akan merangsang KUMKM lainnya untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya.

"Keberhasilan pasar tematik produk unggulan KUMKM Jabar Juara tidak terlepas dari produk-produk yang ditawarkan oleh KUMKM dalam pasar tersebut," katanya.

Menurutnya, produk unggulan yang memiliki kualitas dan dibutuhkan oleh pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan dari penyelenggaraan pasar tematik. Oleh karena itu, proses seleksi dan kurasi dari produk yang akan diikutsertakan dalam pasar tematik harus tersusun dan terlaksana dengan baik.

Kusmana menjelaskan, kurasi dan kurator dalam Pasar tematik produk unggulan KUMKM adalah sebuah pekerjaan dan orang yang berkerja sebagai pemilih produk dan KUMKM yang nantinya akan diikutsertakan di pasar tematik terpadu dan teritegrasi. Dalam dunia pameran produk maupun pasar tematik, pekerjaan kurator sangatlah penting untuk menentukan kualitas sebuah produk yang akan diikutsertakan dalam pasar tematik.

Kurator sendiri, kata dia, bertugas menentukan produk ataupun berhak atas mengundang KUMKM dalam pasar tematik tersebut. Kurator dituntut untuk memilih sebuah produk yang  sesuai dengan headliner pasar tematik dan di wajibkan memilih KUMKM yang sesuai dengan tema dan konsep pasar tematik.

"Pekerjaan Kurator pada pasar tematik tidak hanya pada produk KUMKM saja akan tetapi juga merambah pada objek tema pasar tematik dan konsep pasar tematik," katanya.

Kurator, kata dia, mendapatkan wewenang tertinggi untuk menentukan konsep dan tema pasar tematik dan di bantu juga oleh forum pasar tematik dan di setujui oleh Kurator. Penentuan konsep dan tema sangat menentukan siapa UMKM yang akan diikutsertakan dalam pasar tematik. Setelah tema dan konsep pasar tematik yang di tentukan, barulah bisa mengundang para UMKM yang akan diikutsertakan dalam Pasar Tematik Produk Unggulan KUMKM.

“Selama ini pula kita kesulitan mencari UMKM dan produk koperasi yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi," katanya.

Padahal, kata dia, sebenarnya banyak dan produk UMKM belum terkurasi secara baik. Oleh karena itu, ia mengagas suatu sistem kurasi yang dapat dengan mudah diakses oleh UMKM dan koperasi. Sistem ini berbentuk aplikasi website internet, harapannya bisa berbasis android yang bisa diakses oleh UMKM dengan mudah.

Prosesnya, kata dia, setelah UMKM melakukan registrasi secara online, mereka akan dipandu untuk melakukan tahapan-tahapan seperti seleksi online oleh kurator. Ia menilai, kelengkapan kualitas dan kelayakan produk melalui dokumen softcopy yang telah di upload oleh KUMKM calon peserta pasar tematik produk unggulan KUMKM.

Proses tersebut, kata dia, berlangsung ketat karena kurator benar-benar mempertimbangkan unsur orisinalitas ide dan inovasi dari konsep yang diajukan. Selanjutnya, tahapan presentasi produk KUMKM dan Grand Kurasi serta pelatihan.

Menurutnya, sebelum mulai berjualan di Pasar Tematik Produk Unggulan KUMKM,   seluruh peserta akan pendapat pelatihan mengenai standarisasi produk dan pelayanan, cara promosi, sistem informasi manajemen dan memperluas jaringan bisnis dari pengelola pasar tematik. Hal ini dilakukan untuk mematangkan persiapan KUMKM peserta pasar tematik pada saat mulai berjualan di pasar tematik.

Adanya SPULTURA ini, kata dia, akan memudahkan proses kurasi produk unggulan UMKM. Serta, harapannya akan meningkatkan kontribusi koperasi dan usaha kecil yang handal dan berkarakter guna memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PDRB dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement