REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor menggelar Pasanggiri Angklung SD/sederajat se-Kota Bogor di Gedung Kemuning Gading. Kegiatan ini melestarikan dan mengembangkan seni tradisional angklung di Kota Bogor.
“Memang ada beberapa sekolah yang memiliki angklung tapi ada beberapa hal yang memberatkan, yang pertama terkait pelatih angklung yang masih terbatas. Lalu, yang kedua terkait masalah tempat, memang ada sekolah yang memiliki angklung namun, tempatnya kurang konservatif sehingga tidak ada ruang untuk berlatih angklung, Sehingga saya berharap dari adanya kegiatan acara ini kelak di masa mendatang dapat menjadi pelatih yang dimana bisa melestarikan budaya,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Shahlan Rasyid dalam sambutan Pembukaan Pasanggiri Seni, Selasa (22/10).
Acara ini dihadiri oleh belasan SD/sederajat se-Kota Bogor. Seshya, salah seorang peserta dari SDN Gunung Batu 02 mengaku membutuhkan waktu latihan sekitar 2 minggu untuk persiapan tampil lomba dan tidak merasa kesulitan saat belajar memainkan angklung karena merasa senang.
Shahlan Rasyidi juga menjelaskan konsep acara berlangsung selama 3 hari yang diberi nama Pasanggiri Seni. “Di hari pertama untuk tingkat SD ada Pasanggiri Angklung, besok di tingkat SMP ada Pasanggiri Degung, dan di hari kamis ada lomba vokal group yang diikuti tingkat SMA,” katanya.