REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah memanggil calon menterinya untuk lima tahun ke depan. Salah satu yang akan mengisi posisi tersebut adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang diminta untuk mengisi pos di bidang pertahanan.
Selain Partai Gerindra, kini publik masih bertanya-tanya soal bergabungnya Partai Demokrat ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Ditanya perihal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan masih enggan berkomentar banyak.
"No comment, tunggu aja dulu," ujar Syarief yang kemudian masuk ke dalam Ruang Sidang Paripurna, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/10).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menduga bahwa Presiden Joko Widodo telah mengantongi nama-nama menteri yang akan mengisi kabinetnya.
Meski begitu, partainya siap mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono jika Jokowi memerlukan pikiran dan tenaganya untuk lima tahun ke depan. "Kalau dia (Jokowi) butuh anak-anak muda yang kalau soal kecepatan, ya saya tidak ragu untuk menyebut nama Mas AHY sebagai tokoh muda," ujar Hinca.
Namun, Partai Demokrat tak akan mencampuri urusan menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab, itu merupakan hak prerogatif dari presiden. "Kita tunggu saja siapa yang akan diumumkannya, Demokrat akan menjadi bagian yang utuh sesuai talenta-talenta kamilah yang kami punya," ujar Hinca.
Diketahui, saat ini Presiden Jokowi tengah memanggil sejumlah orang yang kemungkinan akan mengisi pos menteri di kabinetnya. Hingga pukul 14.40 WIB, total 23 orang berkemeja putih yang sudah dipanggil ke Istana.
Pada hari pertama, tokoh yang dipanggil di antaranya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, founder Gojek Nadiem Makarim, dan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu. Untuk nama ketiga, ada 'drama' yang menyertainya. Meski sudah memakai kemeja putih ke Istana, ternyata Tetty tak jadi bertemu Jokowi. Dia hanya bertemu Ketum Golkar, Airlangga Hartarto lalu pulang dari pintu samping.
Masih di hari pertama, Jokowi juga memanggil rivalnya saat Pilpres 2019, Prabowo Subianto. Prabowo diisukan akan menjadi Menteri Pertahanan.