REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), membuat budaya baru dalam peringatan Hari Santri di Lingkungan Pemprov Jabar. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, ia ingin membuat tradisi baru dalam rangka memperingati Hari Santri. Salah satu tradisi baru tersebut mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar untuk berpakaian ala santri.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, para ASN di lingkungan Pemprov Jabar memang tampil berbeda. Untuk laki-lakinya menggunakan baju koko lengkap dengan sarung dan peci. Sementara perempuannya menggunakan tunik panjang berwarna putih. Suasana di lingkungan Pemprov Jabar pun seperti berada di kawasan pesantren.
Pada upacara Peringatan Hari Santri Nasional, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri menggunakan jas berwarna tosca muda dengan sarung dan peci. Begitu juga, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menggunakan jas, sarung dan peci.
"Ya, kami mewajibkan (pakai pakaian santri) siap Hari Santri. Kan setahun sekali," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Upacara Peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Gasibu, Selasa (22/10).
Emil mengatakan, tradisi baru dibangun oleh Pemprov Jabar dengan menggelar upacar di Gasibu. Hal ini, menandakan Pemprov Jabar, sangat menghargai sumber daya manusia yang datang dari pesantren ini.
Sementara menurut salah seorang ASN, Endang Sutisna, ia menggunakan sarung dan baju koko, karena memang diharuskan menggunakan pakaian muslim. Ia tak mempermasalahkan hal tersebut, justru senang bisa ikut merayakan hari santri.
"Ya, saya kan bawa mobil memang pas nyetir agak susah kalau pake sarung jadi di buka dulu pas nyetirnya," katanya.