Selasa 22 Oct 2019 11:46 WIB

Gunung Ciremai Kembali Terbakar

Hingga saat ini, api di Ciremai masih belum padam.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Kawasan hutan di Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Majalengka kembali terbakar, Senin (21/10). Hingga saat ini, api masih belum padam.

Berdasarkan informasi dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, kebakaran terjadi pada Senin (21/10) pukul 10.00 WIB. Lokasi kebakaran terletak di wilayah BTNGC Blok Curug Cipeuteuy, Blok Batu Situmpuk dan Blok Lahan Kompensasi Al Azariah Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.

Baca Juga

''Pada (Senin) pukul 13.00 WIB, kami dapat laporan telah terjadi kebakaran hutan dan lahan di 34 titik lokasi wilayah BTNGC Desa Bantaragung (Blok Curug Cipeuteuy, Blok Batu Situmpuk dan Blok Al Azariah),'' ujar Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, Agus Permana, Selasa (22/10).

Upaya pemadaman pun langsung dilakukan oleh MPA dan TNGC. Pada Senin (21/10) pukul 17.30 WIB, api di Blok Curug Cipeuteuy berhasil dipadamkan.

Namun, sampai dengan pukul 22.00 WIB, api di Blok Batu Situmpuk dan Blok Al Azariah masih terbakar. Upaya pemadaman di blok tersebut terkendala angin yang sangat kencang dan berubah-ubah arah.

Pada Selasa (22/10) sekitar pukul 09.00 WIB, api di Blok Batu Situmpuk bahkan dilaporkan semakin membesar karena angin bertiup sangat kencang.

MPA dari Bantaragung dan MPA Cidewata dengan kekuatan enam personel masih melakukan upaya pemadaman manual. Selain itu, tim juga membuat sekat bakar di Goang Ciwaringin. 

Seperti diketahui, di musim kemarau ini, kebakaran telah berulangkali melanda hutan di kawasan BTNGC. Terakhir, kebakaran terjadi pada 4 Oktober 2019 dimana api pertama kali terlihat dari Buper Awilega di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Api kemudian merambat ke wilayah BTNGC Kabupaten Kuningan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement