REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur mengimbau santri di pesantren-pesantren, bukan hanya di Jawa Timur tapi di seluruh Indonesia untuk menggelar shalat meminta hujan atau shalat istisqo. Menurutnya, shalat istisqo bisa menjadi kado terindah pada Hari Santri ini.
Terlebih, beberapa daerah di Indonesia, sampai mengalami kebakaran hutan dan lahat akibat kemarau berkepanjangan tersebut.
"Saya mohon di Hari Santri ini, pesantren-pesantren di Jawa Timur dan di seluruh Indonesia memberikan hadiah kepada warga bangsa berupa shalat Istisqo," kata Khofifah seusai mengikuti upacara Hari Santri di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (22/10).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengingatkan, beberapa daerah di Indonesia memang tengah dilanda kekeringan hebat akibat kemarau berkepanjangan. Maka dari itu, lanjut Khofifah, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan bermunajat kepada Allah SWT, meminta segera diturunkannya hujan.
"Saya memohon, mengimbau, mendorong untuk melaksanakan Shalat Istisqo di berbagai tempat, di setiap lini. Proses yang bisa kita lakukan kepada saudara kita dengan munajat kepada Allah yang maha menurunkan hujan yang barokah," ujar Khofifah.
Di Jatim, beberapa gunung mengalami kebakaran hutan dan lahan. Seperti Gunung Arjuno, Gunung Welirang, Gunung Ranti, dan sebelumnya Gunung Semeru. Bahkan untuk kebakaran di Gunung Arjuno hingga kini belum bisa dipadamkan mengingat topografi area kebakaran cukup terjal, sekitar 70 derajat. Sementara, support Helikopter dari BNPB untuk water bombing hanya satu unit.
Ketika kebakaran Gunung Arjuno belum terselesaikan, kemudian ada kebakaran lagi di kawasan Gunung Ijen Banyuwangi, sampai akses ke blue fire ditutup. Pemprov Jatim pun mengaku membutuhkan support tambahan heli water bombing. Supaya kebakaran di beberapa titik bisa segera dipadamkan. Atau cara alami yang bisa memadamkan adalah dengan air hujan.