REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengimbau warga memangkas pohon yang rawan tumbang. Hal ini dilakukan guna menghindari kemungkinan terjadinya bencana saat angin kencang datang.
"Menyusul adanya pemberitahuan dari BMKG terkait potensi angin kencang selama dua hingga tiga hari ke depan, maka warga diimbau memangkas pohon yang rawan tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman, Selasa (22/10).
Dia juga menyarankan warga memangkas ranting pohon yang berdekatan dengan rumah atau tiang listrik. Menurutnya, saat angin kencang datang tidak roboh dan menimpa rumah atau tiang listrik.
Saat angin kencang datang, menurut dia, pohon dengan 10 meter lebih dan sudah tua biasanya rawan tumbang. Pihaknya juga akan menyampaikan informasi mengenai potensi angin kencang ke seluruh warga Banjarnegara, terutama yang tinggal di daerah dataran tinggi.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhi mengimbau warga mewaspadai potensi angin kencang di wilayah Jawa Tengah, termasuk di wilayah Banjarnegara. Berdasarkan analisis BMKG, kejadian angin kencang secara umum disebabkan olehadanya pengaruh monsun Australia dan adanyamassa udara dari arah timur-tenggara yang mengalir kuat melewati wilayah Jawa Tengah.
"Imbasnya adalah ke wilayah Jateng Bagian Selatan hingga Jawa Tengah bagian Tengah mengalami angin yang kencang," katanya.
Dia menambahkan, adanya lereng hingga puncak pegunungan Dieng, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, dan Gunung Slamet sangat berpengaruh terhadap kecepatan angin. Kemudian, kecepatan angin di sisi selatan gunung atau pegunungan tersebut kecepatan anginnya lebih tinggi dibanding sisi Utara dari Gunung atau pegunungan tersebut," katanya.
"Bila massa udara dari arah timur-tenggara tersebut membawa cukup air, maka akan berpotensi membentuk awan-awan hujan yang bersifat lokal," ujar Setyoajie.