Senin 21 Oct 2019 22:18 WIB

Magelang Tetapkan Status Darurat Bencana Angin Kencang

Warga Magelang terpaksa mengungsi, dan puluhan rumah rusak akibat angin kencang.

Sejumlah pengungsi bencana angin kencang berkumpul di pengungsian di kawasan kaki Gunung Merbabu, Desa Ketundan, Pakis, Magelang, Jawa Tengah, Senin (21/10/2019).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah pengungsi bencana angin kencang berkumpul di pengungsian di kawasan kaki Gunung Merbabu, Desa Ketundan, Pakis, Magelang, Jawa Tengah, Senin (21/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Tengah, menetapkan status darurat bencana angin kencang sejak Senin (21/10) hingga Rabu (23/10). Status darurat bencana sengaja ditetapkan karena bencana angin kencang yang terjadi kali ini berbeda dari biasanya.

"Status darurat bencana terhitung sejak hari ini hingga Rabu (23/10), kami siap melakukan penanganan darurat, termasuk mencukupi kebutuhan pengungsi," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin di Magelang, Senin (21/10).

Baca Juga

Zaenal mengatakan, sebelumnya durasi terlama angin kencang hanya sekitar satu jam. Namun kali ini berbeda dari biasanya. Sebanyak 12 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang, sejak Minggu (20/10) hingga Senin dilanda angin kencang mengakibatkan puluhan rumah rusak dan ratusan keluarga mengungsi karena ketakutan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca tersebut. Pasalnya, angin kencang biasa terjadi untuk menandai terjadinya pergantian musim, dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

"Durasi waktu yang terjadi begitu lama tersebut kami akan berupaya mencari tahu apakah angin kencang ini memang merupakan penanda pergantian musim belaka atau bukan," katanya.

Ia menyebutkan, sejumlah kecamatan yang dilanda angin kencang tersebut, yakni Kecamatan Pakis, Sawangan, Kajoran, Ngablak, Tegalrejo, Srumbung, dan Kecamatan Dukun. Sementara di Kecamatan Pakis desa yang terdampak angin kencang, yakni Desa Ketundan mengakibatkan tertutupnya akses jalan Dusun Krembyungan menuju Dusun Pogalan dan Dusun Wekas.

Kemudian di Desa Kenalan Kecamatan Pakis akses jalan Dusun Kenalan tertutup rumpun bambu roboh. Sebanyak 5 rumah tertimpa pohon tumbang, 1 rumah rusak berat di Dusun Kecitran, Ketundan milik Bardi. Sebanyak 853 keluarga atau sekitar 2.682 jiwa dari 6 Dusun mengungsi di Balai Desa Ketundan dan beberapa masjid. Di Desa Pogalan sebanyak 94 jiwa mengungsi ke Balai Desa Pogalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement