REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah menerima laporan sekolah rusak akibat diterjang angin di Sumberbrantas, Bumiaji, Kota Batu. Pemerintah setempat pun diminta untuk meliburkan sementara aktivitas sekolah tersebut.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah meminta laporan pemerintah Kota Baru terkait tiga kondisi infrastruktur setelah bencana angin. Berdasarkan laporan yang diterima, layanan pendidikan dan kesehatan di lokasi terdampak masih dalam keadaan baik. "Yang ketiga layanan pendidikan, rupanya ada SMP yang tingkat keparahannya membutuhkan rekonstruksi segera," ujar Khofifah kepada wartawan di Balai Desa Punten, Bumiaji, Kota Batu, Senin (21/10).
Khofifah meminta pemerintah setempat untuk meliburkan aktivitas sekolah tersebut selama sepekan. Sekolah bisa juga menjalankan aktivitas belajar di luar kelas. Jika bangunan tak kunjung membaik, maka sekolah darurat diharapkan dapat menjadi solusi. "Sekolah darurat penting diterapkan agar siswa tidak terlalu lama diliburkan," tambah dia.
Di sisi lain, Khofifah juga mendorong pemerintah Batu untuk segera melakukan identifikasi. Hal ini terutama pada kerusakan yang dialami rumah warga. Dengan demikian, warga yang dievakuasi dapat segera kembali ke rumah masing-masing. "Tapi kalau yang rumahnya sudah bersih, saya rasa bisa kembali," katanya.
Seperti diketahui, ribuan warga Sumberbrantas, Bumiaji, Kota Batu telah diungsikan ke tujuh lokasi. Evakuasi ini bertujuan agar mereka terhindar dari terpaan angin kencang yang sempat melanda daerah tersebut. Bencana yang terjadi sejak Sabtu malam (20/10) ini telah menelan satu korban dan kerusakan banyak material.