Senin 21 Oct 2019 18:17 WIB

Bandara Semarang Kini Ramah Bagi Anak dengan Autisme

Ruang multisensori untuk anak dengan autisme ini menjadi yang pertama di Asia Pasifik

Penumpang berisap memasuki pesawat di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang berisap memasuki pesawat di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, saat ini dilengkapi dengan fasilitas berupa ruang multisensori untuk anak berkebutuhan khusus autis. Keberadaan ruangan ini menjadi terobosan dan inovasi dari PT Angkasa Pura I (Persero) dalam memberikan pelayanan pada penumpang, tidak terkecuali bagi penumpang berkebutuhan khusus.

"Ruang multisensori yang dibuka mulai hari ini merupakan 'sensory room' pertama di bandara di Indonesia, bahkan di Asia Pasifik," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi usai peresmian ruang multisensori di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Senin (21/10).

Baca Juga

Ia menyebutkan, fasilitas ruang multisensori ini setidaknya baru ada di enam bandara di dunia. Ruangan ini bisa ditemukan di bandara utama Eropa dan Amerika Serikat, seperti di Heathrow International Airport (Inggris), Shannon International Airport (Irlandia), Pittshburg International Airport (Rusia), Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport (AS), Lehigh Valley International Airport (AS), dan Birmingham-Shuttlesworth International Airport (AS).

"Hadirnya ruang multisensori ini merupakan salah satu komitmen kami dalam memberikan suatu pengalaman yang bernilai kepada seluruh pengguna jasa, tak terkecuali kepada penumpang yang memiliki anak dengan autisme agar dapat merasa tenang, aman, dan nyaman sebelum berpergian dengan pesawat udara, khususnya di tengah situasi bandara yang sibuk," ujarnya.

Ruang multisensori didesain agar dapat memberikan stimulan yang menenangkan, mengatasi ketegangan, dan mengurangi perilaku tantrum pada anak dengan autisme. Ruangan ini memiliki dua tipe kegunaan dengan mengubahnya menjadi ruangan putih (white room) dan ruangan gelap (black room).

Ruangan putih berguna untuk menciptakan rasa aman, santai, dan memberikan sensasi nyaman kepada anak dengan autisme. Sementara, ruangan gelap berguna untuk memfasilitasi pemahaman anak dengan autisme terhadap lingkungan sekitar dan pemahaman mengenai hubungan sebab-akibat.

Ruang multisensori memiliki luas 3,6 x 10 meter dan terletak di area ruang tunggu keberangkatan domestik Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani. Ruangan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti matras pada lantai dan dinding ruangan, bola gim, kantung duduk, tabung gelembung akuatik, lampu LED yang bisa berubah warna, 'laser finger', serta papan vestibular.

"Kami akan terus kembangkan (ruang multisensori, red) ke bandara lain, kami akan lebih banyak memperhatikan pengguna jasa bandar udara yang berkebutuhan khusus. Nanti berikutnya di YIA (Yogyakarta International Airport) yang masih dalam proses pembangunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement