REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Gojek, Nadiem Makarim, mengaku telah melepas jabatannya di Gojek sebagai CEO setelah mengetahui dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diberi amanat sebagai menteri. Nadiem menjadi orang kedua yang tiba di istana pada Senin (21/10) pagi ini setelah mantan Ketua MK Mahfud MD tiba lebih dulu. Meski begitu, Nadiem belum mau memberi bocoran posisi menteri apa yang akan diembannya dalam kabinet baru Jokowi-Maruf Amin.
"Nanti dari Pak Presiden sendiri. Sudah ada posnya, nanti disampaikan Pak Presiden. Sudah pasti posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali," ujar Nadiem saat keluar dari istana, Senin (20/10).
Dalam perbincangannya dengan Jokowi, Nadiem mengaku diajak berbicara mengenai visi misi pembangunan Indonesia ke depan, khususnya dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), reformasi birokrasi, dan investasi. Ia sendiri mengaku sudah berpengalaman membawa Gojek ke panggung dunia dan jabatannya di pemerintahan merupakan kelanjutan dari misi tersebut.
"Tapi sekarang kepentingannya untuk negara dan dalam skala yang besar," katanya.
Nadiem menegaskan, dirinya merasa terhormat menerima tanggung jawab untuk bergabung dalam kabinet baru. Nadiem juga menyatakan kesiapannya untuk ikut menyumbangkan inovasi dalam pembangunan bangsa