Ahad 20 Oct 2019 21:34 WIB

PKS Harap Jokowi-Ma'ruf Selesaikan 'PR' Bangsa

Pertumbuhan ekonomi harus jadi fokus pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani.
Foto: Foto: Istimewa
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Usai pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berbagai harapan disampaikan kepada keduanya. Salah satunya oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani yang berharap sejumlah pekerjaan rumah dapat diselesaikan oleh keduanya dalam lima tahun ke depan.

Harapan Netty bukan tanpa dasar. Mengutip data Litbang Kompas, pada Oktober 2019,  tingkat kepuasan rakyat terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya 58,8 persen. “Ini artinya masih banyak persoalan yang membuat rakyat kecewa terhadap pemerintah," ujar Netty di Jakarta, Ahad (20/10).

Ia juga mengutip pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya 5 persen pada 2019. Padahal target yang ditentukan adalah 8 persen. 

Netty mengatakan, stagnasi pertumbuhan ekonomi itu akan memberikan dampak sosial ataupun sosio-kultural. Seperti meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

"Padahal, menurut rilis BPS, persentase penduduk miskin pada Maret 2019 sudah sebesar 9,41 persen dengan jumlah penduduk miskin 25,14 juta jiwa," ujar Netty.

Oleh karena itu, kata Netty, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin harus menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai fokus mereka untuk lima tahun ke depan. Sebab, kesejahteraan di masyarakat saat ini dinilainya belum merata di banyak wilayah  

Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin juga diingatkan soal komposisi tenaga kerja Indonesia. Di mana saat ini masih didominasi lulusan SD dan SMP, yaitu sebanyak 75,37 juta orang atau 58,7 persen. 

"Tren ke depan akan mengarah ke otomatisasi dan komputerisasi. Dengan skill pekerja yang terbatas maka ini akan menjadi persoalan besar," ujar Netty.

Oleh karena itu, perbaikan kualitas tenaga kerja  Indonesia juga harus dilakukan sistematis dan mendasar. Mulai dari kurikulum pendidikan yang mampu menyiapkan lulusan siap kerja, hingga menyediakan balai latihan kerja modern guna meningkatkan kualitas angkatan kerja.

"Perhatikan investasi dan wirausaha yang berfokus pada skema padat karya untuk menyerap banyak tenaga kerja," ujar Netty.

Terakhir, ia mengucapkan selamat atas pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024. Netty juga menegaskan bahwa PKS menyatakan berada pada posisi oposisi. 

"Selamat bekerja, Pak Jokowi. Lakukan yang terbaik untuk menyelesaikan semua kesakitan rakyat. Tunjukkan bahwa Presiden mencintai rakyatnya dengan kerja yang mendatangkan kesejahteraan dan kepuasan, bukan kesengsaraan dan kekecewaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement