Ahad 20 Oct 2019 01:07 WIB

Heli Padamkan 3 Titik Api di Gunung Arjuno-Welirang

Api di gunung Arjuno dan Welirang akhirnya dipadamkan heli water bombing

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Upaya pemadaman api yang dilakukan helikopter tipe MI8-MTV dengan membawa bom air (water bombing) di Gunung Arjuno-Welirang berhasil dilakukan setelah beberapa kali gagal lantaran terkendala cuaca, Sabtu (19/10/2019)

Kepala UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan helikopter water bombing take off dari Lapangan Udara TNI AU Abdul Rachman Saleh Malang dan telah memadamkan api di 3 titik.

"Hari ini Gunung Arjuno dan Welirang dalam kondisi cuaca yang cerah, sehingga dimungkinkan untuk water bombing. Hingga siang ini sudah tiga titik api yang dilakukan water bombing dan sudah padam," tegasnya.

Ia memaparkan, sebelum melakukan water bombing, heli terlebih dahulu melakukan observasi udara di tujuh blok.

Ketujuh blok ini yaitu Curah Sriti, Watu Bagong, Garotan, Tung Medot, Putuk Dali, Curah Kebon dan Kali Jarak.

Setelah dilakukan observasi udara untuk wilayah Garotan, Putuk Dali, Curah Kebon dan Tung Medot yang masuk Kabupaten Pasuruan dan blok Kali Jarak yang masuk wilayah Kabupaten Mojokerto, diketahui jika titik api sudah padam.

Meskipun begitu, upaya pembahasan dengan water bombing tetap dilakukan di salah satu blok, yakni blok Garotan.

"Sekitar pukul 09.56 Wib, heli mengambil air dari Sungai Porong dan melakukan water bombing di blok Garotan," katanya.

Untuk pengambilan air kedua, heli mengambil air di Bendungan Selorejo dan kemudian melakukan water bombing di daerah blok Watu Bagong dan Curah Sriti di Gunung Arjuno yang masuk wilayah Kabupaten Malang.

"Helikopter sekarang sudah kembali ke Lanud dan akan dilanjutkan besok," pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement