REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto menceritakan pertemuan antara Surya Paloh dan petinggi Partai Gerindra. Ia menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan inisiatif langsung dari Prabowo Subianto.
"Nasdem, tidak mengajak (pertemuan). Sudah sedemikian rupa minta ketemu berkali-kali Prabowo," ujar Sugeng di Cikini, Jakarra Pusat, Sabtu (19/10).
Ia menceritakan, saat itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berkomunikasi dengan Ketua Fraksi Nasdem di DPR Ahmad Ali. Komunikasi tersebut dilakukan untuk merealisasikan pertemuan antara Surya Paloh dan Prabowo.
"Tentunya kami menerima permintaan tersebut, karena tentu agar menjalin komunikasi setelah Pemilu (2019)," ujar Sugeng.
Namun, pertemuan tersebut Nasdem tidak untuk menentukan posisi Partai Gerindra dalam kabinet. Karena itu merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo.
"Kami di Nasdem kita serahkan kepada wisdom-nya Pak Jokowi, kalau dianggap penting bagi integral untuk persoalan kebangsaan," ujar Sugeng.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh diketahui mengundang Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ke kediamannya. Dalam pertemuan tersebut, ditegaskan bahwa keduanya tidak sama sekali membicarakan soal kursi di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Namun, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate menjelaskan bahwa pertemuan Surya Paloh dan Prabowo lebih mengutamakan kepentingan bangsa. Sebab, soal kabinet merupakan ranah dari Jokowi.
"Hal-hal yang sifatnya pragmatis termasuk di dalamnya kabinet Pak Joko Widodo itu sepenuhnya menjadi kewenangan pak Joko Widodo itu hak prerogatifnya untuk menentukan," ujar Plate.
Kesepakatan Surya Paloh-Prabowo