REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan munculnya komunitas Cross-Hijaber atau pria yang berpenampilan menggunakan hijab.
Tidak sekadar hijab, bahkan mereka juga kerap mengenakan cadar dan masuk ke dalam masjid bagian wanita. Tentu saja kehadiran komunitas ini menuai berbagai kecaman, tidak terkecuali dari partai berbasis Islam.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, mengaku prihatin dengan fenomena Cross-Hijabers yang lagi viral di media sosial tersebut. "Ini harus menjadi perhatian serius bagi kemenag, ormas Islam, tokoh dan pemuka agama," tegas Baidowi dalam pesan singkatnyanya kepada Republika.co.id, Senin (14/10).
Lanjut Baidowi, fenomena Cross-Hijabers merupakan kelaianan dalam praktik keagamaan dan rawan disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.
Oleh karena itu, kata Baidowi, sebelum lebih jauh sebaiknya polisi segera mengusut tuntas para pelaku dan komunitas Cross-Hijabers. Karena bagaimanapun juga apa yang dilakukan komunitas Cross-Hijabers telah menyimpang dari Islam.
"Jangan sampai perilaku keagamaan yang menyimpang ini semakin mewabah dan merusak keyakinan dan moral bangsa," kata Baidowi.
Komunitas crosshijaber sudah memiliki akun Facebook dan Instagram. Di dalam akunnya mereka memposting wajah pria yang mengenakan pakaian gamis, hijab panjang sampai dengan pria bercadar. Tidak hanya itu, mereka juga menunjukkan keberaniannya memasuki area yang harusnya hanya dimasuki wanita, mulai dari toilet hingga mushala bagian perempuan.