Senin 14 Oct 2019 20:24 WIB

Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Indramayu dan Cirebon

Terduga teroris diduga terkait pelaku penusukan Wiranto.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
 Tim Densus 88 Anti Teror.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Tim Densus 88 Anti Teror. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Tim Densus 88 menangkap terduga teroris di Kabupaten Indramayu, RF (24), warga Cirebon. Usai penangkapan, penggeledehan langsung dilakukan pada Ahad (13/10) malam. 

Terduga teroris itu diduga memiliki keterkaitan dengan pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam, Wiranto, di Pandeglang. 

Baca Juga

Penggeledahan dilakukan di sebuah ruko yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Kegiatan penggeledehan itu mendapat pengamanan ketat dari petugas bersenjata laras panjang. 

Petugas bahkan menutup ruas jalan tersebut agar penggeledahan berjalan lancar. Pasalnya, tak sedikit warga yang ramai-ramai berdatangan ke lokasi untuk melihat langsung peristiwa yang terjadi.  

Setelah beberapa jam melakukan penggeledehan, petugas berhasil menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya, jaket bertuliskan ISIS, senjata tajam dan gergaji pemecah es batu.  

Wakapolres Indramayu, Kompol Fajar Widya Dharma, menjelaskan, terduga teroris RF tergabung dalam jaringan yang sama dengan teroris yang sebelumnya ditangkap di Bekasi. 

Selain itu, RF juga tergabung ke dalam grup pesan instan yang sama dengan pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam, Wiranto, di Pandeglang. ‘’Pelaku maupun barang bukti sudah diamankan,’’ kata Fajar.

Munawir, kakak ipar dari RF, mengaku tidak mengetahui lebih jauh mengenai sosok RF. Pasalnya, RF memiliki kepribadian yang tertutup dan pendiam. RF juga diketahuinya kerap berpindah tempat.

‘’Di Indramayu baru sepekan, sejak ada pasar malam (pameran hari jadi Indramayu),’’ terang Munawir.  

Di area pameran tersebut, RF berjualan minuman dingin. Gerobak tempatnya berjualan di lokasi itu juga menjadi sasaran penggeledahan yang dilakukan petugas.  

Selain di Kabupaten Indramayu, tim Densus 88 juga melakukan penangkapan terhadap terduga teroris, BA (33). Penggeledahan kemudian dilakukan di tempat tinggal BA di RT 01 RW 03 Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Ahad (13/10) malam 

Ketua RW 03 Kelurahan Panjunan, Sahri Rahman, menjelaskan, BA baru pindah ke wilayahnya sekitar setahun yang lalu. Rumah yang saat ini ditempati oleh BA merupakan milik mertuanya. 

‘’Mertuanya tinggal di Bogor. Di rumah ini (BA) tinggal bersama istri dan anaknya,’’ terang Sahri, Senin (14/10). 

Sahri menyebutkan, BA setiap harinya berjualan es. Namun, dia mengaku tidak mengetahui dimana lokasi BA berjualan. ‘’(BA) berangkat pagi dan pulang sore,’’ tutur Sahri.  

Sahri mengatakan, penggeledahan terhadap tempat tinggal BA dilakukan setelah BA ditangkap terlebih dahulu. Proses penggeledahan tak terkendala apapun. Dalam pengeledahan yang berlangsung sekitar satu jam, petugas mengamankan belati serta beberapa buah buku. 

Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, enggan menjelaskan secara detil mengenai peran BA karena hal itu kewenangan Densus 88. 

Dia hanya mengatakan BA diduga terlibat dalam jaringan JAD. ‘’Nanti Densus 88 yang menjelaskan. Kami dari Polres Cirebon Kota hanya mem-back up,’’ kata Roland.

Selain di Kota Cirebon, penggeledahan juga dilakukan Densus 88 di Desa/Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon. Rumah tersebut ditinggali oleh YF (49), yang diduga termasuk dalam jaringan JAD amir Cirebon.

Penggeledehan itu dilakukan setelah polisi terlebih dahulu mengamankan YF pada Ahad (13/10) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kapolres Cirebon, AKBP Suhermanto, menjelaskan penggeledahan dilakukan Densus 88. Jajaran Polres Cirebon hanya mem-back up penggeledahan tersebut. ‘’YF termasuk jaringan JAD, amir Cirebon,’’ terang Suhermanto. 

YF diketahui bekerja sebagai mekanik barang elektronik. Dari tempat tinggal YF, petugas mengamankan sejumlah barang, di antaranya beberapa botol cairan kimia, senapan rakitan, panah dan busurnya, baterai, pipa, sejumlah buku dan pola senjata. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement