Selasa 15 Oct 2019 00:22 WIB

Ratusan Rumah Terdampak Pembanguan Rel Ganda KA Pangrango

Proyek KA Pangrango berdampak pada ratusan rumah di kota Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Kereta Pangrango jurusan Sukabumi- Bogor, melintas dii lintasan rel satu jalur di kawasan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Kereta Pangrango jurusan Sukabumi- Bogor, melintas dii lintasan rel satu jalur di kawasan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Proyek pembangunan rel ganda atau double track kereta api (KA) Pangrango Sukabumi-Bogor berdampak pada ratusan rumah di Kota Sukabumi. Rata-rata rumah tersebut berada di lahan milik PT KAI.

Salah satu wilayah yang paling banyak rumahnya terdampak pembangunan adalah Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong. Di tempat tersebut ada sekitar 264 unit rumah yang terdampak.

Lurah Benteng, Kecamatan Warudoyong, Tri Hastuti mengatakan, data sementara ada sebanyak 264 unit rumah warga yang terdampak rencana pembangunan rel ganda KA Sukabumi-Bogor.

’’Bangunan yang terdampak kebanyakan permukiman warga yang berdiri di lahan milik PT KAI,’’ ujar dia kepada wartawan, Senin (14/10).

Selain permukiman warga, pembangunan juga berdampak pada sarana umm dan sosial seperti posyandu dan masjid. Sehingga masalah ini kini tengah dalam pembahasan pemerintah daerah untuk mencarikan solusi terbaik.

Selain itu kata Tri, sebelumnya telah ada sosialisasi dari Dirjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan mengenai pembangunan tersebut Pada forum tersebut pun disampaikan masukan dari warga yang meminta adanya fasilitasi.

Menurut Tri, rencananya akan ada pertemuan lanjutan dengan kementerian. Harapanya warga tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya terkait pembangunan rel ganda KA Sukabumi-Bogor.

Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, warga yang terdampak pembangunan rel ganda memang meminta untuk difasilitasi oleh pemerintah. Khususnya dalam penyedian rumah pengganti bagi warga yang terdampak.

‘’ Namun kami masih harus melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menghadapi masalah ini,’’ terang Fahmi. Terutama memberikan solusi warga yang terdampak untuk tinggal dimana ketika terjadi pembangunan rel ganda kereta api tersebut.

Pemerintah daerah lanjut Fahmi mendukung rencana pemerintah untuk membangun rel ganda KA Sukabumi-Bogor. Sebabnya hal tersebut akan semakin mempermudah warga mendapatka akses layanan kereta api yang bebas dari kemacetan dibandingkan di jalan raya. Oleh karena itu pemda akan mencari solusi terbaik bersama PT KAI dalam menghadapi permasalahan rumah warga yang terdampak pembangunan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara langsung menghadiri ground breaking jalur kereta api Bogor-Sukabumi di Desa Benda, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi pada akhir 2017 lalu. Pembangunan rel ganda ini untuk membuat koneksivitas antara Bogor dan Sukabumi lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement