Ahad 13 Oct 2019 22:14 WIB

Mathla'ul Anwar: Kami tak Mengajarkan Radikalisme

Mathla'ul Anwar merupakan mitra pemerintah yang menganut ahlusunah waljamaah.

Detik-detik saat pelaku hendak menyerang Menko Polhukam Wiranto.
Foto: istimewa/doc Polres Pandeglang
Detik-detik saat pelaku hendak menyerang Menko Polhukam Wiranto.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Mathl'aul Anwar (MA) KH Ahmad Sadeli Karim mengatakan bahwa Mathla'ul Anwar tidak mengajarkan radikalisme dan ekstrimisme. Mathla'ul Anwar berkomitmen mengembangkan bidang pendidikan, dakwah dan bidang sosial.

"Kami Mathla'ul Anwar lebih khusus Universitas Mathlaul Anwar tidak pernah mengajarkan radikalisme dan ekstrimisme," kata KH Ahmad Sadeli Karim kepada wartawan di Serang, Banten, Ahad (13/10).

Baca Juga

KH Sadeli Karim mengatakan, Mathla'ul Anwar juga tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Organisasi membebaskan anggota dan pengurus masuk partai manapun sepanjang tidak membawa kepentingan partai ke dalam MA.

"Banyak pengurus MA yang juga anggota dan pengurus parpol tapi tidak membawa kepentingan parpol ke dalam MA," kata KH Sadeli Karim.

Ketua Umum PB MA KH Sadeli Karim lebih lanjut menegaskan, ormas Islam yang dipimpinnya adalah mitra pemerintah serta menganut pada ajaran Islam Rahmatan Lil'alamiin atau rahmat bagi seluruh alam dan menganut paham ahlusunah waljamaah.

Selain itu, kata Sadeli, Math'laul Anwar juga merupakan ormas Islam terbesar ke tiga setelah NU dan Muhammadiyah.

Secara resmi, ia jua menyampaikan sejumlah poin pernyataan terkait kasus penusukan yang dialami Menkopolhukam Wiranto usai acara di Kampus Math'laul Anwar di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, pada Kamis 10 Oktober 2019.

Dalam kehormatan tersebut, Ketua PB Math'alul Anwar KH Sadeli Karim menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa penusukan yang dialami oleh Menko Polhukam Jenderal (Purn) H Wiranto yang juga sebagai Dewan Penasehat Pengurus Besar Mathta'ul Anwar (PBMA).

"Mathla'ul Anwar mengutuk dan menyesalkan terjadinya penusukan kepada Menko Polhukam Jenderal ( Purn) Dr. H. Wiranto. Mathla'ul Anwar tidak membenarkan atas argumentasl apapun perlstiwa penusukan tersebut yang juga dlalaml oleh warga Mathla'ul Anwar H Fuad Syauqi," kata KH Sadeli Karim.

KH Sadeli Karim mengatakan, Mathla’ul Anwar adalah organisasi keagamaan Islam yang didirikan di Menes pada  10 Syawwal 1334 H atau 9 Agustus 1916 M oleh sejumlah kiai dan tokoh masyarakat. Di antaraya Kiai Moh. Tb. Soleh, Kiai H. E. Moh Yasin, Kiai Tegal, Kiai H. Mas Abdurrahman, KH Abdul Mu’ti, KH Soleman Cibinglu, KH Daud, KH Rusydi, E. Danawi, KH Mustagfiri dan lain-lainnya. Tujuan agar ajaran Islam menjadi dasar kehidupan bagi individu dan masyarakat

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement