REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memastikan kebakaran gedung pada Sabtu (12/10) pukul 22.55 WIB tidak menganggu pelayanan, terutama penjualan tiket kapal di seluruh Indonesia.
“Kami pastikan penjualan tiket, baik itu di kantor kami maupun di seluruh Indonesia tetap berjalan aman. Insiden ini juga tidak akan mengganggu jalannya jual-beli tiket pada hari ini dan Senin besok (14/10),” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelnj (Persero) Yahya Kuncoro kepada Antara, Ahad (13/10).
Pernyataan tersebut disampaikan mengingat center server berada di Gedung PT Pelni (Persero). Kebakaran yang sempat terjadi di Gedung PT Pelni (Persero) di Jakarta berhasil di padamkan pada pukul 00.40 WIB.
Pascapelaksanaan pendinginan dan pengeluaran asap, ruang basement ditutup guna pelaksanaan investigasi. Yahya mengatakan titik kebakaran berasal dari ruang basement gedung.
“Alhamdulillah api berhasil di padamkan dengan bantuan dari dinas pemadam kebakaran Jakarta Pusat. Api membakar sebagian ruang basement kantor Pelni dan tidak merambat ke bagian yang lainnya," kata Yahya.
Api muncul sekitar pukul 22.55 WIB. Adapun dugaan sementara penyebab kebakaran adalah akibat hubungan arus pendek listrik di ruang basement.
“Tim investigasi dari Pelni juga masih mencari tahu penyebab pastinya," ujar Yahya.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. "Kami pastikan tidak terdapat korban jiwa ataupun luka pada insiden ini," katanya.
Sebelumnya, perwira piket dari Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Ahmad Sanjoyo menjelaskan kebakaran tersebut diduga berasal dari hubungan korsleting listrik di ruang teknisi yang terdapat di basement Gedung Pelni. Kemudian api merambat ke ruangan panel.
"Petugas teknisi sempat berusaha memadamkan api, namun kewalahan sehingga melapor ke dinas damkar sekitar pukul 23.53," kata Ahmad.
Ada 14 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di ruang basement Gedung Pelni itu. Selain itu, beberapa mobil penyedot dan pembuang asap juga dikerahkan. Ahmad mengakui kendala utama penanganan kebakaran di ruang basement adalah hanya ada satu akses masuk yang ditutupi asap tebal yang meliputi lokasi api.