REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, mengungkapkan kondisi organ pencernaan Wiranto mulai berfungsi normal. Menurut keterangan keluarga, Wiranto masih akan menjalani pemulihan selama sekitar sepekan mendatang.
Menurut La Nyalla, dirinya tidak sempat berbincang langsung dengan Wiranto. Sebab, ada kaca pemisah yang membatasi ruang perawatan di CICU dengan tempat menerina tamu.
Namun, dia sempat berbincang dengan keluarga dan penjaga Wiranto. "Alhamdulillah saya lihat beliau udah mendingan. Dan saya tanya sama penjaganya, katanya udah bisa buang angin. Jadi biasanya sehabis operasi kan tidak bisa bisa buang angin, tapi Alhamdulillah sekarang bisa," jelas La Nyalla kepada wartawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).
Sementara itu, saat berbincang dengan keluarga, La Nyalla mendapat informasi jika pemulihan Wiranto masih membutuhkan waktu sekitar sepekan mendatang. "Tadi saya tanya, pak Wir udah bisa kerja? Iya udah tapi masih lama.. semingguan. Sekitar satu mingguan lah, yaa kita berdoa semoga beliau bisa cepat kembali ke tengah-tengah kita untuk membantu Presiden," tambah La Nyalla.
Hingga saat ini, sudah tiga hari Menkopolhukam Wiranto dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Sejumlah petinggi negara pun sudah menjenguk Wiranto, mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan MPR RI, Zulkifli Hasan dan Fadel Muhammad hingga mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto.
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto mengalami peristiwa penusukan di Alun-Alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten Kamis (10/10). Penusukan dilakukan oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana Binti Sunarto.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut pelaku penusuk Menko Polhukam Wiranto terpapar jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Dia juga menegaskan ada dugaan pelaku penusukan terkait dengan jaringan JAD Bekasi.
Dian Erika Nugraheny