Sabtu 12 Oct 2019 15:53 WIB

BNPB: Juli 2019 Tahun Terpanas dalam Sejarah

Indonesia memasuki perubahan iklim yang cukup ekstrim.

Kepala BNPB Doni Monardo melakukan kunjungan kerja di Kalimantan untuk memastikan penanganan karhutla berlangsung dengan baik. Dalam perjalanan dengan Helikopter dari Banjarmasin ke Palangkaraya  mendokumentasikan hutan dan lahan yang terbakar.
Foto: Agus Wibowo/ plt Kapusdatinmas
Kepala BNPB Doni Monardo melakukan kunjungan kerja di Kalimantan untuk memastikan penanganan karhutla berlangsung dengan baik. Dalam perjalanan dengan Helikopter dari Banjarmasin ke Palangkaraya mendokumentasikan hutan dan lahan yang terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo menyebutkan periode Juli 2019 merupakan bulan terpanas dalam sejarah selama 100 tahun terakhir. Kondisi tersebut, menurut Doni, akibat pemanasan global.

"Musim kemarau Juli tahun ini merupakan bulan terpanas sepanjang sejarah, ini artinya kita memasuki perubahan iklim yang cukup ekstrim," kata Doni Monardo di Pangkalpinang, Sabtu (12/10).

Baca Juga

Ia mengatakan salah satu upaya untuk mengurangi panasnya temperatur bumi ini adalah dengan menjaganya dengan vegetasi dan menanam berbagai tanaman. "Semua instansi pemerintah daerah dan elemen masyarakat harus menjaga dan menanam berbagai tanaman endemik lahan-lahan kosong," ujarnya.

Misalnya, penanaman tanaman endemik di Pulau Bangka dan Belitung di lahan-lahan kritis dapat mengurangi pemanasan global di negeri laskar pelangi ini. "Pulau Bangka dan Belitung memiliki keindahan alam eskotik dan tempat yang sangat menarik, bahkan Belitung menjadi populer karena flim laskar pelangi," katanya.

Oleh karena itu, mari kita jaga keindahan alam dengan tidak membakar hutan dan lahan serta melakukan penebangan liar yang merusak lingkungan ini. "Kedepan wisatawan berwisata bukan karena ingin menginap di hotel berbintang, tetapi ingin menikmati keindahan alamnya," ujarnya.

Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga flora dan fauna, agar kelestarian alam ini terjaga dengan baik. "Ini butuh komitmen kita bersama dan tidak bisa pemerintah bekerja sendiri untuk menjaga alam ini. Butuh dunia industri, usaha, pemeritah, relawan, budayawan, pemuka agama dan media massa untuk menjaga alam ini," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement