Sabtu 12 Oct 2019 05:40 WIB

Kesaksian Kapolsek Soal Insiden Penusukan Wiranto

Kapolsek mengaku tiba-tiba ikut ditusuk oleh seseorang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang menjadi korban penyerangan saat mendampingi Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang. Saat ini dirinya tengah dirawat di RS. Sari Asih, Kota Serang, Jumat (11/10).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang menjadi korban penyerangan saat mendampingi Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang. Saat ini dirinya tengah dirawat di RS. Sari Asih, Kota Serang, Jumat (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kapolsek Menes Kompol Dariyanto menjadi salah satu korban penusukan yang terjadi di Alun-alun Menes, Pandeglang, bersamaan dengan insiden Menkopolhukam Wiranto pada Kamis (10/10).

Menurutnya, saat kejadian Menkopolhukam sedang akan memasuki area Helypad usai menghadiri acara peresmian gedung kuliah bersama Universitas Mathlaul Anwar (UNMA). Sementara itu ia tengah berada di lokasi yang sama untuk menyambut Wiranto.

Baca Juga

"Setelah Menkopolhukam Wiranto turun, langsung bersalaman ke semua. Saya juga salaman dengan beliau, selesai salaman saya langsung membalikkan arah badan (untuk menjaga Wiranto) karena di sisi lain ada ajudan juga pakaian putih. Setelah itu ada serobotan, sempat kena desekkan saya jatuh, tapi sayang saya nggak tau ternyata pak Wiranto juga jatuh," jelas Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, Jumat (11/10).

Usai kejadian itu Wiranto lalu dibantu masuk ke mobil yang dilakukan personel yang ada di lokasi kejadian.

Saat melihat Wiranto Jatuh, menurutnya situasi di lokasi menjadi semakin riuh dengan suara-suara warga yang melihat insiden ini "Sangat cepat kejadiannya, sementara warga sudah riuh teriakan 'Maasya Allah, Ya Allah'," jelasnya.

Tidak berselang lama, saat bangun untuk memasang badan untuk pengamanan lagi, ia tiba-tiba ditusuk oleh seseorang dengan pakaian serba hitam yang menurutnya adalah perempuan. Saat berbalik badan menghadap ke arah orang yang menusuk, wanita berpakaian jilab hitam itu menghantam dada atas Kapolsek.

"Saya bilang 'Ini apa sih ibu-ibu ini' cuma nggak terasa saya ketika itu, baru tahu ketika keluar darah, lalu saya sepak dia. Ketika saya sepak ke samping itu masih nuding-nuding itu, lalu baru aparat sama warga membantu mengamankan dia," jelasnya.

Kapolsek yang dalam keadaan terluka lalu langsung berjalan kaki menuju Puskesmas terdekat dengan dibantu oleh aparat kepolisian yang berada di sana. Ia menderita luka tusukan di beberapa bagian tubuh meliputi punggung, dada hingga lengan.

Saat ini Kapolsek Menes tengah dirawat di RS. Sari Asih Kota Serang, setelah mendapat perawatan di RS. Berkah Pandeglang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement