Jumat 11 Oct 2019 17:05 WIB

Posisi Perempuan Dinilai Vital Bentengi Keluarga

Diperlukan upaya nilai kebangsaan, wawasan keagamaan, dan kearifan lokal di keluarga

Perempuan yang menutup aurat (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perempuan yang menutup aurat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Posisi perempuan sangat vital dalam keluarga. Dengan demikian, perempuan juga memiliki peran vital dalam membentengi keluarga dari penyebaran radikalisme dan terorisme.

“Tidak dapat dipungkiri posisi perempuan sangat vital dalam keluarga. Sementara keluarga merupakan sekolah pertama dalam penanaman nilai moral dan karakter anak. Itulah kunci penanaman karakter dan jati diri anak. Perempuan dengan peran seperti ini bisa menjadi benteng dari pengaruh paham dan ideologi kekerasan yang saat ini menyasar anak usia dini, terutama radikalisme dan terorisme,” ujar Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam kegiatan “Perempuan Agen Perdamaian” di Hotel Kyriad Bumininang, Kamis (10/10)..

Untuk itulah, kata Mayjen Hendri Lubis, diperlukan upaya nilai kebangsaan, wawasan keagamaan, dan kearifan lokal dalam keluarga menjadi sangat efektif sebagai filter dalam menangkal penyebaran radikalisme dan terorisme.

Merujuk hasil survei yang dilakukan BNPT pada tahun 2018 menyatakan bahwa kearifan lokal sangat efektif dalam menangkal penyebaran radikalisme. Sebanyak 63,60 persen responden survei percaya bahwa kearifan lokal dapat menangkal radikalisme dan diyakini sebagai kontrol sosial. Dengan demikian, kearifan lokal seharusnya dapat ditanamkan dan diterapkan sejak dinri dalam keluarga, dari segi tutur lisan maupun tata krama dalam lingkungan.

“Di sinilah peran perempuan sangat vital untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan kearifan sejak dini kepada anak. Bila itu dilakukan, dipastikan serangan radikalisme dan terorisme akan mentah dengan sendirinya,” kata Hendri.

Selain itu, lanjut mantan Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus itu, dibutuhkan kesadaran yang tinggi untuk selalu mawas diri agar perempuan tidak terperangkap masuk dalam jaringan pelaku ataupun korban aksi terorisme. Dalam konteks inilah kegiatan pelibatan perempuan dalam pencegahan terorisme ini penting untuk dilaksanakan.

Untuk itulah, kata Hendri, BNPT mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Sumbar dengan kehadiran Wakil Gubernur sebagai bentuk dukungan penuh kegiatan yang digelar FKPT Provinsi Sumbar.

“Pelibatan perempuan dalam agen perdamaian harus terus kita gelorakan di seluruh Indonesia, tidak hanya Sumbar. Dan kegiatan seperti ini setiap minggu kita laksanakan di lima provinsi di sepanjang tahun. Keluarga khususnya ibu-ibu adalah ujung tombak dari kekuatan negara kita. Ini harus kita pegang, sama-sama kita gelorakan semangat perempuan, semangat keluarga dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di seluruh daerah Indonesia,” paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement