Jumat 11 Oct 2019 16:13 WIB

Demokrat Siap Finalisasi Keputusan Koalisi dengan Jokowi

Ferdinand menyebut sejak awal Demokrat memberikan dukungan untuk Jokowi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat membuka peluang adanya pertemuan lanjutan antara Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan itu disebut sebagai finalisasi sikap Demokrat terhadap koalisi.

"Tentu, mungkin kalau kita bilang finalisasi, tentu akan ada pertemuan lanjutan tapi bisa saja komunikasi karena selama ini komunikasi antara Pak SBY dan Pak Jokowi itu berjalan ya," ujar Ketua Divisi Advokasi Demokrat Ferdinand Hutahaean saat dihubungi, Jumat (11/10).

Baca Juga

Ferdinand mengatakan, pertemuan finalisasi itu bakal menentukan, bagaimana posisi Demokrat dalam pemerintahan Joko Widodo lima tahun ke depam. Ferdinand memprediksi pertemuan itu tidak akan jauh dengan waktu pelantikan Jokowi, baik sebelum maupun sesudah.

"Mungkin saja akan ada pertemuan finalisasi jelang pelantikan atau setelah pelantikan. Menurut saya, kemungkinan besar akan ada pertemuan semacam deklarasi, inilah koalisi kami dan teman koalisi," kata Ferdinand.

Terkait masuk atau tidaknya kader Demokrat ke dalam kabinet, Ferdinand menegaskan, Partai Demokrat sejak awal telah mendeklarasikan untuk mendukung Jokowi.

Ferdinand mengklaim dukungan itu diberikan tanpa tawar menawar jabatan dan posisi. Hanya saja, Demokrat ingin 14 program prioritasnya disisipkan. 

"Itulah yang membedakan kami saat ini dengan Partai Gerindra yang malah belum menentukan sikap apa-apa menunggu kepastian, kalau tawaran masuk ya mendukung kalau enggak masuk ya tidak mendukung. Partai Demokrat masuk tidak masuk akan mendukung Jokowi," ujar Ferdinand.

Seandainya Demokrat diminta Jokowi bergabung ke kabinet, Ferdinand mengatakan ada dua kemungkinan. Jokowi langsung menunjuk nama kader Demokrat, maka partai akan menghormati. Kedua, Jokowi meminta Demokrat mengirim kadernya, maka Demokrat akan menyesuaikan kader dengan kebutuhan Jokowi.

"Kami akan kirimkan sosok yang cocok dengan posisi yang diinginkan Jokowi," ujar dia. Ferdinand enggan bicara nama. Menurut dia, soal nama menjadi prerogatif Jokowi.

Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan,  sikap Demokrat sudah jelas seperti tertuang dalam Pidato komtemplasi SBY pada 9 September di Cikeas. Jansen mengatakan, lima tahun ke depan Partai Demokrat akan sepenuhnya mendukung pemerintahan Jokowi.

"Soal yang lain lain seperti masuk di kabinet atau tidak, biarlah itu jadi otoritas dan kewenangan penuh pak Jokowi. Kalau di Demokrat beliau lihat ada figur yang cocok dan punya kapasitas untuk membantu beliau 5 tahun kedepan, sebagai anak bangsa tentu kita siap," ujar Jansen.

Sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) melangsungkan pertemuan dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang juga merupakan ketua umum Partai Demokrat di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10). Menurut Jokowi, pertemuan empat mata ini dilakukan untuk membahas kondisi politik dan Tanah Air akhir-akhir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement