REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Ninoy Karundeng, menjelaskan surat pernyataan bahwa tidak ada penganiayaan terhadap dirinya yang beredar di media sosial. Ninoy mengatakan, ia didikte untuk menulis surat pernyataan tersebut.
Bahkan, Ninoy mengungkapkan, ia harus menulis ucapan terima kasih kepada pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) Masjid al-Falah karena telah menyelamatkan dirinya dari massa aksi unjuk rasa. "Itu saya harus mengikuti apa pun tulisan satu-satu, diikuti apa yang mereka mau," kata Ninoy di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/10).
Ninoy menuturkan, dirinya mendapat ancaman akan dibunuh jika tidak menuruti permintaan untuk menulis surat tersebut. Kendati demikian, dia tidak menyebut siapa tokoh yang menekan dirinya untuk menulis surat pernyataan itu.
"Surat yang saya tulis itu, itu betul saya yang menulis. Tapi kalau saya tidak menulis, saya akan dibunuh. Dalam situasi seperti itu, saya tidak pernah bisa melakukan apapun kecuali mengikuti mereka," ungkap Ninoy.
Sebuah surat pernyataan yang dibuat Ninoy Karundeng beredar di media sosial. Surat tersebut ditulis tangan oleh Ninoy pada tanggal 1 Oktober 2019. Surat di atas materai yang ditandatangani Ninoy itu menyatakan tidak ada penganiayaan di Masjid al-Falah, Pejompongan, Jakarta Utara, pada 30 September lalu.
Berikut isi surat pernyataan Ninoy Karundeng tersebut.
Jakarta, 01-10-2019
"Surat Pernyataan"
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ninoy N Karundeng
TTL : Jakarta, 04-05-1976
Alamat : Perum Buana Gardania Blok C 5/No.7 Pinang, Tangerang
Menyatakan bahwa saya telah ditolong dan diselamatkan oleh DKM masjid Al Falah dan tim medis serta warga. Adapun luka memar dan lebam yang saya alami adalah akibat kesalahpahaman.
Dengan ini saya tidak akan menuntut dan mempermasalahkan kejadian ini dan semua sudah diselesaikan dengan baik.
Demikian surat pernyataan ini saya buat berdasarkan kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun. Saya juga menyatakan terima kasih kepada DKM masjid Al Falah dan tim medis serta masyarakat.
Yang membuat pernyataan
Jakarta 01-10-2019
Ninoy N K