REPUBLIKA.CO.ID, CIBITUNG -- PT Pelabuhan Indonesia atau Indonesia Port Corporation (IPC) II Persero memprediksi, operasional jalan tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang akan dirampungkan tahun depan mampu menekan biaya logistik. Hal itu seiring terciptanya konektivitas yang lebih lancar.
Wakil Direktur Teknik dan Manajemen Risiko PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Eko Afrilianto menyebut, keberadaan JTFC nantinya akan menjadi jalur akses baru dan juga jalur pintas dari kawasan industri di Bekasi ke Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan saat ini, akses utama dari dan menuju kedua lokasi tadi masih mengandalkan satu jalan tol, yakni tol Jakarta-Cikampek.
"Sekarang truk-truk logistik itu yang dari Bekasi masuknya lewat tol Jakarta-Cikampek, kemudian lewat cawang atau JORR (Jakarta Outer Ring Road). Nah ini lalu lintasnya penuh, macet, waktu tempuhnya enggak menentu. Dengan JTCC ini bisa dipangkas (biaya logistik)," ujar Eko, di Cibitung, Jawa Barat, Kamis (10/10).
Dia menjamin bahwa pengoperasian JTCC dapat mempersingkat waktu tempuh dari dan menuju kedua lokasi. Adapun waktu tempuh via jalan bebas hambatan mencapai 1 jam atau lebih singkat jika dibandingkan apabila melalui jalan tol Jakarta-Cikampek yang berlangsung 3-4 jam.
Dengan penurunan waktu tempuh tersebut, angkutan logistik juga diprediksi bakal lebihproduktif dan mampu meningkatkan ritase hariannya. Pihaknya pun berharap ke depan bakal ada perubahan pola transportasi yang membedakan jenis kendaraannya. Sehingga, kata dia, JTCC hanya dapat dikhususkan untuk kendaraan kelas berat.
"Ini sekaligus bisa juga mengurangi kepadatan di ruas jalan lainnya," ungkapnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan dengan jalur tol itu maka diharapkan alur logistik semakin singkat dan tak memakan waktu yang banyak. Menurut dia selama ini distribusi logistik dalam satu putaran dari kawasan industri Bekasi ke Pelabuhan Tanjung Priok memakan waktu 15-20 jam lamanya. Hal itu disebabkan penumpukan kendaraan yang kerap terjadi dari Cawang.
"Kalau nanti terbuka jalan yang pintas, tentunya akan memperlancar (logistik). Ini tentunya akan mengubah arah transportasi," kata Gemilang saat dihubungi Republika, Kamis (10/10).
Adapun ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing dibangun oleh PT CTP Tollways. Sedangkan saham PT CTP Tollways dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) sebesar 45 persen yang merupakan cucu usaha IPC dan PT Waskita Toll Road sebanyak 55 persen. Adapun total investasi pembangunannya mencapai sekitar Rp 10,8 triliun di mana 70 persen dari biaya investasi diperoleh dari pinjaman sindikasi perbankan dan sisanya 30 persen diperoleh dari ekuitas.