REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, pelaku penyerangan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto berasal dari kelompok jaringan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) di Bekasi. BIN, kata Budi, sudah memantau jaringan tersebut, termasuk pergerakan pelaku penyerangan berinisial SA alias Abu Rara.
"JAD Bekasi kami sudah pantau khusus yang pelaku ini tiga bulan yang lalu kan pindah dari Kediri ke Bogor kemudian dari Bogor pindah ke Menes, Pandeglang, Banten karena cerai dari istri pertama di Menes. Lalu, nikah lagi dan memang sel-sel seperti ini kan cukup banyak," katanya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Sehingga, ia menghimbau masyarakat untuk juga ikut mengawasi sel-sel seperti ini. "Ini ada kaitan yang ditangkap lima di Bekasi yang merencanakan bom. Khusus Abu Rara ini sudah kami pantau, beberapa kali mulai mengumpulkan pisau artinya belum pada tahapan bom ya. Tapi kan pola-pola seperti itu bisa dengan pisau, senjata, maupun bom," kata Budi.
Usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Budi menyebut Wiranto dalam keadaan baik. Ia mengatakan, Wiranto sedang menjalani tindakan operasi.
"Tapi beliau sadar kami doakan supaya segera cepat pulih," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, serangan terhadap Wiranto terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kabupaten Pandeglang, Banten. Penyerangan terjadi usai Wiranto meresmikan bangunan sekolah.