Kamis 10 Oct 2019 16:48 WIB

Polisi: Pelaku Coba Sabet Wiranto, Bukan Ditusuk

Wiranto sempat menangkis serangan pelaku.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah warga memperhatikan rumah Fitri Andriana pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto yang dipasang garis polisi di Desa Sitanggal RT 007 RW 002, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah warga memperhatikan rumah Fitri Andriana pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto yang dipasang garis polisi di Desa Sitanggal RT 007 RW 002, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Kabid Humas Polda Banten, Kombes Polisi Edy Sumardi, mengatakan Menkopolhukam Wiranto diserang dengan menggunakan pisau. Wiranto disebut sempat menangkis serangan yang dilakukan pelaku dengan cara menyabetkan pisau. 

"Betul menggunakan pisau. Bentuknya berupa pisau yang ada bulatan di bagian belakangnya. Seperti gunting yang dibuka jadi dua.  Belakang ada pegangan tangan, " ujar Edy saat dihubungi Republika,  Kamis (10/10) sore.  

Baca Juga

Namun, lanjut dia, pisau yang digunakan bukan pisau lipat. "Seperti gunting tapi dipisah. Itu yang dijadikan alat menganiaya," tuturnya. 

Gerakan penyerangan kepada Wiranto pun, kata Edy, dilakukan pelaku dengan menyabetkan pisau itu. Sabetan pisau sempat ditangkis oleh Wiranto.  

"Bukan ditusuk, tapi pelaku berupaya melakukan sabetan.  Nah itu ditangkis oleh Pak Wiranto dan beliau menghindar. Pak Wiranto reflek badan mundur tangan menepis. Lalu Pak Kapolsek Menes menghadang. Sehingga Pak Wiranto hanya luka goresan sedikit aja di perut sebelah kiri, " ungkap Edy. 

Sementara itu, selain Wiranto, ada tiga korban lain yang ikut terluka. Ketiganya yakni Kapolsek Menes, Kompol Dariyatno, kemudian tokoh masyarakat Haji Fuad dan ajudan Danrem 064/MY. 

"Tapi semua dalam kondisi stabil sehat semuanya. Saat ini, ada di RS Pandeglang dan sudah ditangani oleh rumah sakit. Tadi Pak Kapolda Banten, Pak Danrem dan Ibu Bupati Pandeglang juga sudah mengunjungi langsung, melihat kondisi mereka dan berikan motivasi," tutur Edy.  

Dia menambahkan, saat kejadian, pelaku berusaha menghadang Wiranto yang akan menyapa dan berpamitan kepada warga. Menurut dia, karena lokasi berada di tempat terbuka dan banyak masyarakat, Wiranto tidak curiga jika ada yang hendak melakukan penyerangan.  

Sebagaimana diketahui, serangan kepada Wiranto terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kabupaten Pandeglang, Banten. Penyerangan terjadi usai Wiranto meresmikan bangunan sekolah.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement