Jumat 11 Oct 2019 06:30 WIB

Korban Hujan Batu di Purwakarta Mengaku Trauma

Salah satu korban mengaku tak kuasa menahan sedih melihat rumah akibat hujan batu

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Korban hujan batu Dede Lia (26) tak kuasa menahan sedih melihat kondisi rumahnya yang hancur tertimpa batu berukuran besar
Korban hujan batu Dede Lia (26) tak kuasa menahan sedih melihat kondisi rumahnya yang hancur tertimpa batu berukuran besar

PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Dede Lia (26) tak kuasa menahan sedih melihat kondisi rumahnya yang hancur tertimpa batu berukuran besar. Insiden itu merupakan imbas dari peledakan yang dilakukan PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).

Ibu satu anak itu bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah orang tua tak jauh dari rumahnya di Kampung Cihandeulem, Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. "Ngungsi ke rumah orang tua, karena rumah saya tidak bisa ditempati," ungkap Dede Lia, Kamis (10/10).

AYO BACA : ‘Hujan Batu’ di Purwakarta, Ridwan Kamil Minta PT MSS Ditindak Tegas

Batu berukuran besar itu menghantam bagian belakang rumah Dede. Ia mengatakan, ruangan yang rusak adalah dapur, musala, kamar mandi, kamar tidur, dan ruang keluarga.

Tak hanya itu, benda lain seperti laptop, printer, lemari, rak piring dan lainnya juga hancur tak berbentuk. "Pokoknya hancur semuanya," kata dia.

AYO BACA : Polres Purwakarta Dalami Dugaan Pelanggaran Tambang Batu PT MSS

Setelah insiden mengerikan itu terjadi, warga di kampung ini diselimuti rasa trauma dan khawatir hal serupa kembali terulang. Terlebih tidak lama lagi akan datang musim penghujan yang membuat wilayahnya menjadi sangat rawan longsor.

"Semalam saja saya tidak bisa tidur, keinget kejadian kemarin, jujur saya trauma," ujar Dede Lia.

Hal senada juga disampaikan warga lain, Abung (41). Dia mengaku trauma karena menyaksikan sendiri bagaimana batu berukuran besar itu terjun dari atas gunung hingga menghantam permukiman warga. "Pas kejadian, terdengar suara gemuruh sangat kencang dari biasanya," ujar dia.

Ia mengatakan, perusahaan tambang memang memberikan peringatan melalui suara sirine ketika hendak melakukan peledakan. Biasanya, setelah peledakan dilakukan, warga akan merasakan getaran seperti gempa kecil di rumahnya.

"Sejauh ini pihak perusahaan memperbaiki rumah yang mengalami keretakan, begitu juga imbas dari peledakan kemarin, pihak perusahaan juga harus bertanggung jawab," ujar dia.

AYO BACA : Dedi Mulyadi Minta Pemprov Cabut Izin Tambang Batu

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement