Rabu 09 Oct 2019 06:23 WIB

Pendatang yang Ingin Kembali ke Wamena akan Difasilitasi

Pemerintah segera mengambil langkah untuk pemulihan semangat kebersamaan di Wamena.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Menko polhukam Wiranto (kiri) menuruni pesawat Hercules TNI AU ketika tiba di Bandar Udara Wamena, Papua, Selasa (8/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menko polhukam Wiranto (kiri) menuruni pesawat Hercules TNI AU ketika tiba di Bandar Udara Wamena, Papua, Selasa (8/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memfasilitasi warga pendatang yang pulang kampung untuk kembali ke Wamena, Papua. Masyarakat yang ada di Wamena disebut mengajak mereka yang pulang kampung untuk membali menjalani kehidupan di Tanah Papua.

"Pasti, pasti difasilitasi. Masyarakat yang ingin kembali ke kehidupan semula ke Wamena akan difasilitasi," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, saat melakukan kunjungan ke Wamena, Papua, Selasa (8/10).

Baca Juga

Wiranto mengatakan, masyarakat yang masih berada di Wamena ingin saudara-saudaranya yang pulang kampung untuk kembali. Mereka yang berada di Wamena, kata Wiranto, ingin lekas kembali ke tempat tinggal dan melanjutkan lagi pekerjaannya.

"Mereka siap untuk mengajak saudara-saudaranya yang sudah terlanjur mengungsi, baik di Jayapura maupun di kampung halaman mereka untuk dikembalikan ke sini. Mereka yang akan mengajak. Dan itu saya pikir akan terjadi secepatnya," tutur Wiranto.

Pemerintah juga disebut akan segera mengambil langkah cepat untuk pemulihan semangat kebersamaan di Wamena, Papua. Itu dilaksanakan beriringan dengan proses pemulihan bangunan-bangunan fisik yang rusak pascakerusuhan pada 23 September lalu.

"Jadi, kecuali pemulihan bangunan fisik, juga segera pemulihan semangat kebersamaan, semangat persaudaraan, dan semangat perdamaian," ujar Wiranto.

Wiranto bersama dengan Panglima TNI, Kapolri, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, dan Menteri BUMN melakukan peninjauan ke Wamena. Dari kegiatan itu didapatkan, para pengungsi, yang mana mayoritas pendatag, masih ingin tetap tinggal di Tanah Papua. Mereka ingin melanjutkan kehidupan yang sudah dirintis puluhan tahun.

"Mereka tidak ingin kembali ke daerah mereka, daerah asalnya. Tapi ingin tinggal di sini dengan catatan keamanan dijamin, dengan catatan kerukunan, kedamaian, dipulihkan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement