CIANJUR, AYOBANDUNG.COM--Pengelola Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGP) Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan di sejumlah titik rawan pendakian.
Humas TNGP, Ade Bagja saat dihubungi Selasa (8/10), mengatakan upaya tersebut seperti kampanye tidak langsung melalui website yang dimiliki pihaknya, saat pemohon mengisi pendaftaran secara online dan imbauan melalui media sosial.
AYO BACA : Hadapi Kebakaran Lahan, Pemkab Bandung Minta Bantuan BNPB
"Saat calon pendaki mendaftar secara online, mereka diharuskan mentaati peraturan dan ketentuan salah satunya tidak membuat perapian atau api unggun saat melakukan pendakian," katanya.
Pihaknya juga melakukan kampaye langsung pada pendaki yang hendak naik melalui tiga pintu pendakian seperti Cibodas, Gunung Putri dan Salabintana-Sukabumi, agar tidak membuat perapian selama berada di kawasan TNGP.
AYO BACA : Polisi Selidiki Penyebab Karhutla Kawah Putih
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran lahan di sepanjang jalur pendakian hingga puncak gunung, termasuk bagi pendaki yang merokok tidak membuang puntung dalam keadaan menyala karena rentan sebagai pemicu kebakaran.
"Kami juga melakukan pengawasan di sejumlah titik rawan terjadinya kebakaran akibat faktor alam dengan melibatkan petugas dan relawan, agar ketika terjadi dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tidak meluas," katanya.
Imbauan untuk warga yang tinggal di kaki gunung pun kerap dilakukan pihaknya agar ikut membantu menjaga dan mengawasi lingkungan sekitar ketika ada tanda-tanda kebakaran lahan akibat faktor alam.
"Meskipun faktor alam kerap terjadi, namun tetap kita antisipasi dengan berbagai cara. Harapan kami hujan segera turun dan tidak ada kebakaran lahan akibat apapun seperti kemarau beberapa tahun lalu," katanya.
AYO BACA : Minimalisasi Korban Karhutla, Sebagian Kawasan Kawah Putih Ditutup