Selasa 08 Oct 2019 16:31 WIB

Pipa BBM Bocor, Puluhan Ribu Solar Cemari Sumur Warga

Volume BBM yang bocor, namun diperkirakan mencapai 80 ribu liter.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
 Pekerja menggali jalur pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) solar / Ilustrasi
Pekerja menggali jalur pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) solar / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Insiden kebocoran pipa BBM terjadi di wilayah Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Kejadian bocornya pipa BBM tersebut diketahui terjadi pada Ahad (6/10) malam.  Kebocoran terjadi pada pipa distribusi BMM yang dialirkan dari Terminal Lomanis Kabupaten Cilacap menuju Bandung, Jawa Barat.

''Mengenai volume BBM yang bocor, namun diperkirakan mencapai 80 ribu liter. Sedangkan jenis BBM yang tersembur keluar akibat kebocoran, merupakan BBM jenis solar.'' jelas Kepala Bidang Penataan dan Pentaatan DLH Kabupaten Cilacap, Jamaludin, Selasa (8/10).

Dia menyebutkan,  pihak Pertamina MOR IV Jateng bersama pihak terkait, masih melakukan penanganan kebocoran dan memeriksa dampak kebocoran yang ditimbulkan.  ''Hari ini, sisa solar yang tumpah di lokasi kebocoran sudah tidak banyak, karena begitu diketahui terjadi kebocoran pihak Pertamina langsung menghentikan aliran solar di saluran pipa BBM,'' jelasnya.

Bahkan disebutkan, pihak Pertamina juga langsung berupaya melakukan lokalisasi area cemaran dengan melakukan penyedotan solar yang terlanjut tumpah. ''Namun dipastikan, sudah cukup banyak solar yang merembes dalam tanah dan mencemari lingkungan sekitar,'' jelasnya.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, sudah ada beberapa laporan mengenai sumur warga yang tercemar tumpahan solar. Terutama sumur yang lokasinya dekat dengan lokasi kebocoroan. ''Beberapa warga melapor sudah  tidak bisa menggunakan air sumurnya, karena tercemar solar.  Saat ini kami masih mendata jumlah sumur warga yang tercemar,'' katanya.

Untuk mengantisipasi meluasnya area cemaran, Jamaludin mengaku sudah meminta warga  agar tanah yang tercemar solar dikeduk. Tanah yang tercemar ini, nantinya akan diangkut ke pengolahan limbah B3 di  Bogor, sedangkan bekas galian kedukan akan  diganti dengan tanah baru yang tidak tercemar.

Dia mengemukakan, pihak DLH Cilacap bersama Pertamina, pelaksana proyek, Pemerintah Kecamatan Wanareja, dan Pemdes Tarisi, sampai saat ini masih melakukan penelitian lebih jauh mengenai dampak kebocoran tersebut. Sedangkan mengenai penyebab kebocoran, pihak Pertamina bersama kepolisian setempat masih melakukan pemeriksaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement