Senin 07 Oct 2019 08:04 WIB

Pemkot Bandung Prioritaskan APBD untuk Mutu Pendidikan

Pemkot Bandung ingin meningkatkan mutu pendidikan sebagai layanan dasar masyarakat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Gita Amanda
Pendidikan/Ilustrasi
Foto: Antara
Pendidikan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjadikan pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada 2020 mendatang. Pemkot Bandung ingin meningkatkan mutu pendidikan sebagai layanan dasar masyarakat.

Wali Kota Bandung Oded M Danial menjadikan Pemkot Bandung sebagai sorotan utama. Oded menyatakan, bakal memberikan perhatian yang semakin besar bagi sektor pendidikan di tahun 2020.
 
“Hal itu tercermin dari alokasi anggaran untuk kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan,” kata Oded dalam siaran persnya akhir pekan ini.
 
Oder menturkan pada RAPBD 2020, Pemkot Bandung menganggarkan Rp 150,35 miliar untuk menyejahteraankan para tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan non-ASN. Anggaran itu berada di bawah kegiatan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan non-ASN.
 
Pemkot Bandung juga telah meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dengan membuka lima SMP rintisan, yaitu SMP 59, SMP 60, SMP 61, SMP 62, dan SMP 63. Pada tahun 2020, jumlah SMP rintisan ditambahi dengan dibuka SMP 58, SMP 64, SMP 65, SMP 66, dan SMP 67.
 
Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga akan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Pada jenjang SMP, Pemkot Bandung akan membangun 126 ruang kelas baru dengan total anggaran sebesar Rp52,09 miliar. Sedangkan untuk jenjang SD akan dibangun 125 ruang kelas dengan anggaran Rp41,61 miliar. Sementara untuk jenjang TK, baru akan didirikan tiga bangunan TK negeri, yaitu TK Citarip, TK Centeh, dan TK Batununggal dengan anggaran R p6,43 miliar.
 
“Keberpihakan Pemkot Bandung terhadap sektor pendidikan tidak terbatas hanya untuk pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah saja, namun juga yang diselenggarakan oleh masyarakat. Untuk itu, telah dialokasikan anggaran untuk SD dan SMP Swasta,” lanjut Oded.
 
Pada jenjang SD swasta alokasi bantuan sebesar Rp 23,67 miliar. Jenjang SMP swasta sebesar Rp 35,08 miliar.
 
“Semua langkah dan upaya tersebut diharapkan dapat memperkecil adanya blind spot dalam sebaran peserta didik baru pada saat PPDB,” ucap Oded.

 

Baca Juga

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement