Senin 07 Oct 2019 08:04 WIB

Puluhan Warga Jabar di Papua Minta Dipulangkan

Pemprov Jabar memfasilitasi warganya di Papua yang memilih pulang ke daerah asal.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Kondisi Wamena, Papua pascaricuh ( Ilustrasi)
Foto: AP
Kondisi Wamena, Papua pascaricuh ( Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan warga Jawa Barat yang berada di Papua meminta dipulangkan setelah kericuhan pecah di Kota Wamena. Sebagian warga Jabar telah mengungsi ke Kota Sentani, Jayapura. 

Warga asal Jabar yang saat ini tinggal di Papua, mencapai lebih dari 1.000 orang. Mereka bekerja sebagai PNS, TNI/Polri, pedagang, hingga sopir. Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar Dodo Suhendar, berdasarkan data yang dihimpun Tim Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar di Papua per 6 Oktober 2019, warga yang memilih pulang berjumlah 68 orang.

Baca Juga

Dengan rincian warga Kabupaten Garut sebanyak 18 orang, Kab Majalengka (2 orang), Kab Sukabumi (7), Kota Bandung (4), Kab Bandung (4), Kab Kuningan (2), Kab Tasikmalaya (5), Kab Sumedang (8), Kab Subang (8), Kab Purwakarta (3), Kota Bogor (4), dan Kab Indramayu (3). Pemulangan 68 warga Jabar tersebut rencananya dilakukan dalam satu kloter pada Selasa (8/10) dengan bantuan biaya dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar dan Daarut Tauhid (DT) Peduli.

Dodo mengatakan, mayoritas warga yang bertahan baik di Kota Wamena maupun Papua tersebut memang menyesuaikan imbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar warga tak perlu eksodus keluar Wamena. Pemulangan terhadap puluhan warga Jabar sendiri menjadi bagian dari tugas Pemprov melalui Dinas Sosial dan JQR untuk membantu pemerintah pusat dalam mengatasi masalah sosial dan kemanusiaan.

Dodo pun berharap, agar mereka yang memilih pulang bisa mendapatkan fasilitas untuk modal kerja setelah kembali ke tempat asalnya.

"Untuk pemberdayaan sepulang dari Papua, akan kami usulkan kepada Pak Gubernur untuk mendapatkan modal bantuan," ujar Dodo, Senin (7/10).

Selain melakukan inventarisasi warga Jabar, kata dia, tim dari Dinas Sosial juga sudah memberikan laporan kepada gubernur terkait kondisi pengungsi di Sentani maupun Wamena.

"Alhamdulillah (pengungsi) sehat. Ada partisipasi bantuan dari masyarakat Jabar di (berbagai wilayah) Papua, terutama makanan bagi mereka yang mengungsi," kata Dodo.

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, doanya menyertai upaya Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar melalui tim pendahulu dari Dinas Sosial dan Jabar Quick Response (JQR) untuk memulangkan warga Jabar di Papua. Ridwan Kamil telah menyapa dan berbincang dengan warga Jabar di posko pengungsian BTN Sentani melalui video call pada Ahad (6/10).

Dalam arahannya, pria yang akrab disapa Emil itu menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan selalu memperhatikan warganya di mana pun, termasuk di wilayah ujung timur Indonesia itu.

"Yang pertama, didoakan semuanya sehat walafiat. Kedua, jangan khawatir ada apa-apa (bagi) masyarakat. Pemerintah Daerah Provinsi pasti selalu ikut turun mencari solusi," kata Emil.

Ketiga, kata dia, semua warga harus ikut pada instruksi-instruksi dari Tim Pemprov Jabar. Mudah-mudahan semua lancar, dan kalau ada apa-apa kontak. "Di mana pun kapan pun kita sama-sama warga Jabar. Doa dari saya Gubernur Jabar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement