REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan pengungsi Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua mendapatkan pelayanan kesehatan. Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengatakan, para dokter yang bekerja di Papua telah membulatkan tekad untuk tetap mengabdi dengan jaminan keamanan.
"Tim kesehatan tentu sudah turun ya dan tentunya teman-teman dokter di sana sudah membulatkan tekad masih siap untuk mengabdi tapi dengan perlindungan tentunya," ujar Oscar di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Ahad (6/10).
Ia mengaku, Kemenkes telah berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri untuk membuat keadaan kondusif bagi aktivitas pelayanan kesehatan. Sehingga petugas medis mendapatkan jaminan keamanan dan memberikan pelayanan kesehatan dengan baik kepada para pengungsi.
Oscat menuturkan, fasilitas kesehatan beserta obat-obatan sudah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan para pasien. Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Wamena telah menurunkan dokter spesialis ke sejumlah rumah sakit dan posko pengungsian.
Ia merinci, ada tiga dokter spesialis di antaranya dokter bedah umum, dokter ortopedi, dan dokter anastesi serta 17 perawat dimobilisasi ke beberapa rumah sakit dan posko pengungsian. Sementara itu, ada enam perawat yang masih berjaga di rumah sakit dan pos pengungsian.
Untuk meninjau para pengungsi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dijadwalkan terbang ke Papua pada Senin (7/10). Setelah memastikan keadaan darurat tertangani, Nila akan berfokus pada kondisi kesehatan para pengungsi.
"Kita lebih fokus ke pengungsi jadinya kalau untuk yang emergency kan sudah ditangani. Pengungsi terutama tapi saya sudah tahu bahwa obat-obatan kita sudah sampai di Wamena," ujar Nila.