Ahad 06 Oct 2019 07:47 WIB

Pengamanan Area Freeport Diperkuat untuk Antisipasi KKSB

Polri dan TNI setempat kini terus melakukan patroli dialogis ke masyarakat.

Sejumlah personil TNI dengan senjata lengkap berpatroli di kawasan Freeport, Timika, Papua (ilustrasi).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Sejumlah personil TNI dengan senjata lengkap berpatroli di kawasan Freeport, Timika, Papua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pengamanan di area perusahaan tambang PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, akan diperkuat. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dari wilayah Ilaga.

"Kita mengantisipasi dampak dari gejolak yang terjadi di Ilaga, sebab Ilaga itu berbatasan langsung dengan sejumlah distrik di wilayah Pegunungan Mimika seperti Tembagapura, Jila, Hoeya dan Alama," kata Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan di Timika, Sabtu (5/10).

Baca Juga

Dandim mengatakan, hingga kini situasi kamtibmas di wilayah Distrik Tembagapura masih cukup kondusif. Kendati demikian, katanya, dalam waktu dekat akan ada perkuatan pasukan di area PT Freeport, baik di kawasan dataran tinggi, yaitu Tembagapura dan sekitarnya maupun di kawasan dataran rendah.

Penguatan untuk mencegah masuknya KKSB dari Ilaga dengan melakukan teror penembakan di Tembagapura sebagaimana terjadi pada beberapa tahun sebelumnya.

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menegaskan, kondisi kamtibmas di Mimika kini sangat prima berkat dukungan dan kerja sama semua pihak, khususnya jajaran TNI dan Polri. "Selain mempunyai pasukan TNI dan Polri organik, kita juga ditambah dengan Satgas Aman Nusa berkekuatan empat SSK (Satuan Setingkat Kompi), belum lagi ditambah satgas bantuan TNI, yaitu Satgas Nemangkawi (Nenggala dan Semak Belukar) sebanyak enam SSK. Selain itu ada Satgas Amole yang khusus melakukan pengamanan di area Freeport," jelas AKBP Agung.

Guna mengantisipasi terjadi konflik sosial di Mimika, aparat Polri dan TNI setempat kini terus melakukan patroli dialogis ke kantong-kantong masyarakat lokal dan mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat menjadi agen dalam hal deteksi dini terjadinya kerawanan sosial.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement