Sabtu 05 Oct 2019 20:40 WIB

Ketua DPRD Jabar Diduga Lakukan Pemukulan ke PNS

Pemukulan diduga soal kekecewaan ketua DPRD soal perbaikan pagar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Ketua DPRD Jawa Barat periode 2014-2019 Ineu Purwadewi Sundari (kiri) memberikan palu sidang kepada Ketua DPRD sementara Taufik Hidayat (kanan) saat pelantikan anggota DPRD Jawa Barat terpilih, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (2/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua DPRD Jawa Barat periode 2014-2019 Ineu Purwadewi Sundari (kiri) memberikan palu sidang kepada Ketua DPRD sementara Taufik Hidayat (kanan) saat pelantikan anggota DPRD Jawa Barat terpilih, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Video pemukulan yang dilakukan oleh Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat, pada seorang PNS viral. Insiden pemukulan diduga terjadi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Hal ini berdasarkan rekaman video pengawas (CCTV) yang beredar di kalangan wartawan sejak Kamis (5/10).

Dalam rekaman video selama 38 detik itu, pemukulan terjadi di luar Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Bandung. Pada rekaman terlihat pemukulan sebanyak dua kali terhadap salah seorang yang terlihat.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi membenarkan kejadian tersebut. "Saya akan mengklarifikasi apa yang sudah terjadi," ujar Yedi kepada wartawan di Bandung, Sabtu (5/10).

Meski tidak menegaskan siapa yang dipukul, menurutnya Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Sub Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Bambang Nugraha. 

"Dari obrolan yang terjadi secara kekeluargaan, ternyata apa yang diberitakan itu tidak seseram apa yang diberitakan. Mereka sudah bersepakat tidak apa-apa," kata Yedi.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Bambang Nugraha mengakui bahwa yang menjadi korban pemukulan dalam video itu adalah dirinya. Bambang juga membenarkan bahwa pelaku dalam video tersebut adalah Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat.

"Memang pada waktu itu kondisinya dalam keadaan capek," katanya.

Menurut Bambang, pemukulan itu terjadi pada 30 September malam. Kejadian tersebut berawal dari robohnya pagar Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat oleh pendemo yang menolak pengesahan rancangan undang-undang. "Pagar runtuh. Kita benerin lagi, tanggal 30 demo lagi. Pagar rubuh lagi. Dan kita betulkan kembali," katanya.

Dalam peristiwa itu, kata dia, Taufik ingin perbaikan pagar agar segera diselesaikan. Namun, karena pihaknya tidak sanggup menyiapkan tenaga kerja yang banyak, protes dilakukan Taufik sehingga akhirnya terjadi pemukulan.

"Mungkin akibat konsentrasi, kecapean, lelah, Pak Ketua spontan (memukul). Akibatnya terjadi (pemukulan) hal di luar prediksi, spontanitas. Mungkin kelelahan, jadi beban," kata Bambang.

Menurut Bambang, pemukulan itu terjadi karena adanya keterlambatan perbaikan pagar. "Mungkin karena ada keterlambatan dalam perbaikan," katanya.

Bambang mengakui, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Taufik pascaberedarnya video tersebut. "Semalam Pak Ketua (DPRD Provinsi Jawa Barat) sudah mengundang saya ke rumahnya. Saya datang, di situ memang cair suasananya," katanya.

Menurut Bambang, Ketua DPRD Jabar pun sudah mengajukan permintaan maaf atas pemukulan yang terjadi. "Khilaf, kita saling memaafkan. Tidak menjadi permasalahan lebih lanjut lagi. Kita ingin kerja sejalan, kerja harmonis," katanya. Bambang mengaku tidak mengetahui dari mana video tersebut beredar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement