Sabtu 05 Oct 2019 02:39 WIB

Danau Toba akan Punya Wisata Glamping Senilai Rp 500 Miliar

Peletakan batu pertama proyek kemah mewah ini rencananya 14 Oktober mendatang.

Warga melakukan ritual doa di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/6).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga melakukan ritual doa di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta (ANTARA) -- Destinasi wisata Danau Toba di Sumatera Utara akan segera memiliki wisata berkemah mewah atau/ glamorous camping (glamping) yang investasinya mencapai Rp 500 miliar. Menteri Pariwisata Arief Yahya seusai rapat koordinasi di Kemenko Maritim Jakarta, Jumat (4/10) mengatakan peletakan tiang pancang (groundbreaking) proyek kemah mewah itu rencananya akan digelar 14 Oktober mendatang.

“Yang groundbreaking itu glamorous camping. Bayangkan seperti Amanwana di Pulau Moyo yang dulu dikunjungi Lady Diana. Kita akan bangun juga di situ (Toba),” katanya.

Kemah mewah itu, menurut Arief, akan dipatok dengan harga premium, yakni sekitar 1.000 dolar AS hingga 2.000 dolar AS per malam. Ia menambahkan, investor yang membangun kemah mewah itu merupakan investor swasta lokal.

Selain investor tersebut, terdapat sejumlah investor lainnya yang juga akan membangun hotel bintang lima di kawasan tersebut. Para investor itu merupakan perusahaan yang telah bekerja sama dengan jaringan hotel internasional.

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah membuka pintu seluas-luasnya bagi investor untuk ikut mengembangkan Danau Toba. Pemerintah juga telah menggaet OYO, operator kamar hotel, untuk ikut mengembangkan wisata di kawasan Danau Toba.

“Jadi nanti yang mau ground breaking itu juga tiga hotel bintang lima dan itu konstruksinya segera. Jadi nanti pararel dengan pembangunan infrastrukturnya. OYO, Grab, itu siap untuk masuk. Siapa-siapa yang mau terlibat silakan saja,” katanya.

Luhut menambahkan, pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba akan dilakukan secara paralel. Pembangunan meliputi jalan, kelistrikan, fiber optik, instalasi pengolahan limbah hingga penyediaan air bersih. “Kita harap dalam dua tahun ke depan sudah bisa. Jadi 2021 akhir atau 2022 awal, “ katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement