REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri semakin solid. Bahkan Partai Gerindra disebut-sebut akan bergabung ke dalam kabinet Jokowi jilid kedua.
Namun, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku tidak merasa terancam dengan kedekatan Megawati dengan Prabowo akhir-akhir ini. "Enggak juga (terancam), kenapa kita terikat pada pemikiran yang cukup sempit. Bahkan kadang-kadang kita selalu suka hal-hal yang sensasional," tegas Surya Paloh usai pelantikan Ketua MPR RI terpilih, Jakarta, Kamis (3/10).
Sebelumnya Prabowo berkonsultasi dengan Megawati mengenai pemilihan Ketua MPR RI. Hasilnya dengan rela hati, Prabowo merelakan Ahmad Muzani mundur dan menyetujui Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai ketua MPR RI.
Soal konsultasi ini, Surya Paloh mengapresiasinya. "Airlangga konsultasi dengan saya, pak Prabowo konsultasi dengan Mbak Mega kan bagus, menurut saya kita ambil dulu dalam pemikiran yang positif, sepanjang diniatkan untuk niat yang baik. Kita harus menyambutnya," tegas Surya Paloh.
Beberapa waktu lalu, Partai Gerindra semakin santer diberitakan akan bergabung ke pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Berita itu mencuat setelah Prabowo mulai menjajaki komunikasi dengan PDI Perjuangan. Prabowo melakukan pertemuan dengan ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7).
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku selalu mendapatkan kehormatan dan perlakuan baik dari Megawati. Meskipun, kata Prabowo, kadang-kadang berbeda pandangan sikap politik yang tidak prinsip tapi pada hakikatnya sama-sama memiliki jiwa patriot dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).