Jumat 04 Oct 2019 09:40 WIB

Paloh Berharap Bamsoet dan Airlangga Besarkan Golkar

Surya Paloh merasa terjanjung masih dianggap sebagai tokoh senior Golkar.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dikabarkan menjadi mediator antara Bambang Soesatyo (Bamsoet) dengan Airlangga Hartarto. Paloh berharap baik Bamsoet maupun Airlangga dapat membesarkan bekas partainya tersebut.

"Saya kenal secara personal baik itu Airlangga maupun Bamsoet. Saya pikir secara moral saya pingin mereka bersama-sama membesarkan partai ini (Golkar)," ujar Surya Paloh di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/10) malam.

Baca Juga

Selain itu Surya Paloh juga merasa tersanjung lantaran masih dianggap sebagai tokoh senior Golkar. Kendati, menurut Paloh, ada unsur canda dalam penyebutannya sebagai tokoh senior Golkar oleh Bamsoet saat penetapan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Apalagi ia pernah 43 tahun bersama Partai Golkar.

"Apapun istilah itu, saya berbesar hati. Mungkin mereka menganggap saya senior mereka bisa jokes tadi, lebih senang kalau saya adalah senior dari Partai Golkar, 43 tahun di Golkar," tutur Surya Paloh.

Surya Paloh melanjutkan, Partai Nasdem sendiri telah memberikan dukungan kepada Bamsoet sebagai ketua MPR RI periode 2019-2024. Berkat dukungan Partai Nasdem dan partai koalisi lainnya, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu terpilih secara aklamasi menyingkirkan Ahmad Muzani dari Partai Gerindra. 

Oleh karena itu, Surya Paloh berharap Bamsoet dapat bersama sama serasa sepenangungan, duduk sama rendah berdiri sama tinggi dan saling bahu-membahu menjalankan fungsi MPR RI. Ia juga meminta agar Bamsoet bekerja keras sebagai ketua MPR RI.

"Kerja dengan keras, buktikan bahwa Nasdem tidak salah dengan memilih beliau, itu yang saya harapkan," harap Surya Paloh. 

Bamsoet dan Airlangga sempat berseteru dalam perebutan ketua umum Golkar. Keduanya akhirnya bersepakat. Bamsoet dimajukan sebagai ketua MPR, dan Airlangga tetap memimpin Golkar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement