Jumat 04 Oct 2019 08:33 WIB

Menanti Kiprah Anak Muda di Senayan

Anak muda yang terpilih ke Senayan memiliki sejumlah penguasaan isu spesifik.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hillary Brigitta Lasut
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hillary Brigitta Lasut

REPUBLIKA.CO.ID, Perempuan 23 tahun itu mempersilakan awak media menemuinya di salah satu ruangan sementara anggota DPR periode 2019-2024, Kamis (3/10). Senyumnya ramah, parasnya cantik.

Ia adalah salah seorang anak muda yang berhasil terpilih sebagai anggota DPR dari Fraksi Golkar. Ia adalah Puteri Komaruddin. Namanya memang tak asing di telinga awak media yang bertugas di Kompleks Parlemen Senayan.

Baca Juga

Ia merupakan putri mantan ketua DPR dari Fraksi Golkar Ade Komaruddin. Puteri bersedia memberikan waktu untuk awak media berbincang di lantai 11 Gedung Nusantara 1. Ini adalah periode pertama Puteri menjadi anggota DPR RI. Selama ini ia hanya menyandang status sebagai putri seorang politikus senior dari partai berlambang pohon beringin.

Meskipun baru pertama kali menyandang status anggota DPR, Puteri mengaku sudah karib dengan berbagai organisasi. Karier perempuan lulusan Melbourne University ini malang melintang di sejumlah organisasi.

"Aku tuh dari dulu sudah ikut Soksi (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri). (Pada) 2015 waktu ikut Soksi aku jadi wasekjen bidang perbankan, terus aku masuk OJK (Otoritas Jasa Keuangan), terus masuk AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia). Nah, di AMPI aku aktif. Terus, setelah resign. Kan di OJK enggak boleh ikut parpol, aku resign dari OJK, masuk DPP, terus sudah gitu nyaleg," tutur Puteri mengisahkan.

Kendati keluar dari OJK, dirinya tidak merasa galau. Menurut dia, tiap pekerjaan memiliki risiko yang harus ditanggung. Puteri mengaku sudah akrab dengan dunia politik sejak kecil.

Sang ayah, Ade Komaruddin, sudah menjadi anggota DPR sejak Puteri masih berusia 4 tahun. Pembelajaran dari sang ayah inilah yang mengenalkannya dengan dunia perwakilan rakyat.

Sejak kecil Puteri sudah dikenalkan dengan kegiatan sang ayah menjadi seorang wakil rakyat. Politikus Partai Golkar itu bercita-cita bisa masuk ke komisi keuangan, sesuai dengan riwayat pendidikan S-1 dan S-2 yang pernah ia tempuh.

Puteri tidak sendiri. Kalangan milenial lain yang juga melenggang ke Senayan adalah Hillary Brigitta Lasut. Sama seperti Puteri, Hillarry berasal dari keluarga dari kalangan pejabat.

Sang ayah merupakan Bupati Kepulauan Talaud terpilih periode 2019-2024. Sementara itu, ibunya pernah menjadi bupati Minahasa Tenggara periode 2008-2013.

Hillary menjadi anggota DPR termuda di DPR periode 2019-2024. Dirinya berhasil menjadi anggota parlemen pada usia 23 tahun. Hillary sangat berharap bisa duduk di komisi hukum. Pasalnya, ia merupakan lulusan S-1 Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH).

Saat ini dirinya juga tengah melanjutkan studi S-2 dan S-3 di Washington University, Amerika Serikat, dengan mengambil studi hukum. "Hampir pasti aku di Komisi III sih, soalnya latar belakang keilmuan," ujar politikus Partai Nasdem tersebut.

photo
Sejumlah anggota dewan bersama para kerabat dan keluarga memadati tangga gedung nusantara usai sidang paripurna dan pengucapan sumpah/janji anggota DPR,DPD dan MPR periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (1/10).

Selain meloloskan Hillary, Nasdem juga mengantarkan nama anak muda lain seperti Willy Aditya yang terpilih dari Dapil XI Jawa Timur (Jatim). Sama seperti koleganya, Willy mengaku selama lima tahun ke depan ingin fokus pada bidang hukum di DPR. Willy menyoroti adanya rencana menghidupkan kembali Garis-Garis Besar Halauan Negara (GBHN) yang disebutnya sebagai perpaduan dari sosialisme dan sistem bernegara yang terencana.

Menurut pria 41 tahun ini, rencana tersebut membahayakan dan bersifat emosional. Willy menilai ke depannya dasar negara harus merujuk kepada Pancasila yang dikembangkan sebagaimana perkembangan zaman.

Lain halnya dengan perempuan 26 tahun yang terpilih dari Dapil II Sumatara Barat Athari Gauthi Ardi. Perempuan yang maju lewat Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyadari keterwakilan perempuan dalam politik sangat minim. Dia mengungkapkan, pada masa bakti DPR RI 2014-2019 hanya ada satu perempuan yang mewakili Dapil Sumbar II.

"Sementara, saat ini alhamdulillah sudah terpilih tiga caleg perempuan, termasuk salah satunya saya. Kami ingin perspektif perempuan untuk bidang infrastruktur bisa diperjuangkan di parlemen, " katanya.

Peneliti CSIS, Arya Fernandes, menilai anak muda yang terpilih ke Senayan sudah memiliki sejumlah penguasaan isu spesifik. Willy Aditya disebutnya sudah memiliki fokus minat kepada isu penyusunan kebijakan, pertahanan. dan keamanan.

Namun, mereka baru menjabat selama beberapa hari. Masih ada lima tahun ke depan untuk membuktikan kiprah-kiprah anak muda pengisi kursi parlemen. Masih ada waktu memperbaiki kinerja yang buruk pada periode lalu. Dengan semangat anak muda, semoga kiprah mereka melebihi angka penanda usia mereka. N febrianto adi saputro/dian erika nugraheny, ed: agus raharjo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement