REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG – Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Karawang, menemukan belasan drum diduga berisi limbah cair B3. Belasan drum tersebut, tergeletak di kawasan produksi milik Perhutani, di Kampung Pegadungan, Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan. Kuat dugaan, drum berisi limbah cair B3 tersebut sengaja di buang di lokasi itu.
Koordinator LMDH Jawa Barat, Nace Permana, mengatakan belasan drum itu kali pertama ditemukan oleh masyarakat. Kemudian, temuan itu dilaporkan ke DLHK.
Akan tetapi, drum-drum tersebut masih tergeletak tak bertuan. Selain itu, masyarakat juga tak ada yang berani mendekat ataupun menyentuhnya.
"Kami menerima informasi ada drum yang diduga berisi limbah B3 dari anggota LMDH Taman Mekar. Kami langsung bergerak ke kapangan dan memang drum itu masih ada," ujar Nace, Kamis (3/10).
Informasi yang diterima pihaknya, sebelumnya masyarakat desa hutan, pada Selasa malam (1/10) melihat ada truk yang melintas ke dalam hutan. Truk tersebut memang terlihat membawa barang bawaan. Tetapi warga tidak melihat secera jelas, barang apa yang dibawa armada itu.
Keesokan harinya, warga melihat adanya belasan drum tergeletak di tengah hutan. Benda itu, ramai diperbincangkan warga. Kemudian, saat dirinya mendatangi lokasi bersama Perhutani setempat, di tengah hutan yang kering terdapat 11 drum berisi cairan yang mengeluarkan bau tak sedap.
"Baunya menyengat membuat sesak nafas. Sepertinya drum itu berisi cairan kimia. Drum-drum tersebut bertuliskan Pertamina dan juga terdapat tulisan Chevron Phillips Chemical Company," ujarnya.
Sementara itu, Kanit Tipiter Satreskrim Polres Karawang, Ipda Boby Bimantara, mengatakan pihaknya juga mendapat laporan dari warga. Pada hari ini, pihaknya langsung mendatangi lokasi penemuan drum misterius tersebut.
"Saat kami ke lokasi, 11 drum itu teronggok di kebun bambu yang lahannya milik Perhutani," ujar Bobby.
Saat ini, di lokasi penemuan drum tak bertuan itu, telah dipasangi garis polisi. Tujuannya, untuk kepentingan penyelidikan. Selain itu, pihaknya juga telah memintai keterangan sejumlah saksi mata, yang merupakan warga setempat.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengambil sampel cairan kimia yang tersisa dalam drum misterius tersebut. Sampel itu, Pihaknya, akan di uji di laboratorium milik Dinas Lingkungan Hidup.