Kamis 03 Oct 2019 23:07 WIB

Kemenpora Gelar Pelatihan Kriya di Pontianak, Ini Tujuannya

Kemenpora berharap pelatihan Kriya bisa menghasilkan pemuda yang kreatif dan inovatif

peserta Kriya 2019 memperlihatkan produk karyanya
peserta Kriya 2019 memperlihatkan produk karyanya

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Dispora Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan pelatihan Kriya 2019, di Pontianak. Acara ini digelar di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis (3/10) dan Jumat (4/10).

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda Kemenpora RI, Djunaidi, menyebut  kreativitas pemuda menurut ekonomi kreatif itu ada 16 sektor. Lima di antaranya adalah Kriya, grafika, fesyen, Film,  musik, Kuliner, IT  dan lain-lain.  "Para pemuda di Kalimantan Barat sangat kreatif dan sangat semangat  di dalam industri kreatif ini,” kata  Djunaidi berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/10)

Dia menilai, minat pemuda untuk maju di industri kreatif ini sangat besar sekali. “Tetapi jangan di dalam kreatifitas saja yang di majukan tetapi juga di dalam bidang fashion ataupun di dalam bidang kuliner serta musik pun harus selalu ditingkatkan,” ujarnya mengingatkan.

Atas dasar itu, pihaknya memberikan pelatihan kepada puluhan Pemuda Kalbar dibidang kriya. Sehingga nantinya muncul pemuda yang inovatif dan kreatif di bidang kriya.

Dia mengatakan, Kemenpora juga bekerja sama juga dengan lembaga-lembaga lain seperti  PT.Telkom membentuk  pelatihan yang diberi nama DILO ( Digital Innovation Lounge) di Indonesia. “Baru 17 Kota yang ada program DILO ini. Salah satunya berada di Jakartai yang bertempat di Menpora di mana para pemuda dilatih didalam bidang  IT.  Para pemuda yang direkrut adalah para siswa, mahasiswa ataupun  organisasi kepemudaan.  Dari kemenpora serta PT. Telkom sendiri yang membiyayai serta yang memfasilitasi para pemuda  yang berpotensi di bidangnya tersebut,” ujar Djunaidi

Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Provinsi Kalimantan Barat, Julsius Jualang,  menyebut Provinsi Kalimantan Barat kaya akan berbagai kerajinan.  “Bahkan hingga di pelosok-pelosok yang hingga kini masih banyak yang belum diketahui. Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, maka para peserta puluhan dari pemuda akan lebih kreatif dan bisa mengajak para pemuda lainnya untuk lebih kreatif salah satunya bidang kriya," ujar Julsius Jualang.

Di lokasi yang sama tutor Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pontianak, Fahmi Kartina,  menyatakan saat di Pontianak ada begitu banyak UMKM yang melahirkan produk kreatif dan inovatif. Ia sendiri kini tengah mengelola ampas tebu, kopi, kelapa, dan kulit durian. 

Sisa bekas olah pakai itu menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomis. "Misalnya kulit durian diolah atau dibuat menjadi sandal refleksi atau suvenir, dan lain sebagainya sehingga bernilai ekonomis," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement