Kamis 03 Oct 2019 00:07 WIB

Gerindra Sindir Suatu Partai Pengaruhi Kontestasi Ketua MPR

Gerindra menegaskan mengajukan Ahmad Muzani sebagai calon Ketua MPR RI.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Fraksi Gerindra di MPR RI, Andre Rosiade memberikan keterangan soal pengajuan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR RI. Rabu (2/10).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Juru Bicara Fraksi Gerindra di MPR RI, Andre Rosiade memberikan keterangan soal pengajuan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR RI. Rabu (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerindra menyindir partai politik lain yang kontestasi pemilihan ketua umumnya berpengaruh ke proses pemilihan Ketua MPR RI. Gerindra menilai, seharusnya, permasalahan internal partai tidak diselesaikan dengan menyentuh pembagian kursi di MPR.

"Kalau ada masalah di internal salah satu partai politik mengenai perebutan permintaan pimpinan, diharapkan penyelesaiannya jangan berefek ke lembaga MPR RI, karena ini lembaga yang patut dijaga marwah dan kehormatannya," ujar Juru Bicara Fraksi Gerindra di MPR RI Andre Rosiade, Rabu (2/10)

Andre tak mau secara gamblang partai lain mana yang ia maksud. "Saya tidak ingin menyebut parpol apa pun, yang jelas biar masyarakat yang menerjemahkannya," ujarnya.

Gerindra menegaskan untuk mengajukan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR RI. Gerindra mengklaim, kehadiran Muzani sebagai Ketua MPR RI akan menggambarkan keseimbangan politik berbangsa bernegara. Andre pun kembali menyayangkan adanya partai lain yang menggunakan MPR sebagai solusi permasalahan internal.

"Harapan kami jangan sampai ada masalah internal di salah satu partai mengenai perebutan pimpinan ini penyelesaiannya berefek pada MPR," ujar dia.

Kendati Andre tak mau berterus terang soal Partai lain yang dia maksud, penunjukkan eks Ketua DPR RI Bambang Soesatyo sebagai Pimpinan MPR RI periode 2019 - 2024 dari Golkar memunculkan spekulasi keterkaitan dengan kontestasi ketua umum. Apalagi, sikap Bamsoet semakin mendingin dalam kontestasi calon Ketua Umum Golkar.

Golkar membantah adanya upaya bagi-bagi kursi antara Bamsoet dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto yang juga bakal maju sebagai ketua umum Golkar. Namun, Golkar juga mengakui adanya sebuah kesepakatan terkait penunjukkan Bamsoet sebagai pimpinan MPR itu.

"Tidak, ini bukan bagian dari bagi-bagi kursi, tapi kita telah melakukan pengkajian yang mendalam, menjaga soliditas partai dan juga menjaga konsolidasi partai agar tetap berjalan sebaik-baiknya," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (1/10).

Berdasarkan rapat DPP Golkar, Bambang Soesatyo dipilih sebagai calon Ketua MPR RI dari Golkar. Selain Bamsoet, Azis Syamsuddin juga dipilih Golkar untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI. Terkait kontestasi ketua umum Golkar, Ace menegaskan bahwa ketua umum Golkar akan dipilih melalui Musyawarah Nasional (Munas) yang memiliki mekanisme sendiri.

Namun, Ace mengakui, Golkar saat ini memerlukan 'kesepahaman dan kesepakatan' untuk menjaga soliditas partai Golkar. "Apa yang terjadi saat ini adalah salah satu solusi yang tepat bagi Golkar untuk menjaga soliditas kita dalam menjalankan fungsi-fungsi kepartaiannya," kata Ace.

Saat ditanya soal kemungkinan Bamsoet mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar, Ace tak memberikan jawaban rinci. "Tentu dalam politik ada kesepakatan tentu kami berharap kesepakatan-kesepakatan dari berbagai pihak terkait dengan keputusan-keputusan politik yang ditetapkan dalam rapat partai Golkar itu akan diikuti oleh semua pihak," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement