Rabu 02 Oct 2019 17:11 WIB

Kemensos Kirim Bantuan Pemulihan ke Wamena

Sebanyak 8.617 pengungsi di Wamena tersebar di 25 posko.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Muhammad Hafil
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Gusti Tanati
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial sudah mengirimkan bantuan untuk recovery pasca gejolak yang sempat terjadi di Wamena, Papua. Agus menjelaskan selain logistik, pemerintah juga memberikan bantuan untuk warung yang terdampak.

Ditemui di Kantor Wakil Presiden, Agus menjelaskan upaya pemerintah untuk mengembalikan situasi di Wamena adalah mengirimkan logistik untuk para warga yang terdampak dari gejolak tersebut. Agus menjelaskan selain logistik makanan, pakaian dan alat sekolah juga sudah didistribusikan.

Baca Juga

"Kami selalu berkoordinasi dengan pemda melalui dinas sosialnya, dan setiap yang mereka usulkan baik itu makanan logistik, pakaian untuk pria wanita anak anak, dan sebagainya itu atas dasar dari dinsos provinsi. itu yang kami kirim," ujar Agus, Rabu (2/10).

Agus juga menjelaskan diluar hal tersebut Kementerian Sosial juga mengucurkan dana bantuan untuk para toko dan warung terdampak. Harapannya dana bantuan ini bisa menjadi stimulan bagi para pengusaha yang terdampak.

"Kami bantu 1.600 toko dan warung agar supaya mereka bisa ekonominya bangkit kembali, mereka bisa hidup normal seperti sebelum ada kerusuhan," ujar Agus.

Total bantuan yang sudah didistribusikan kata Agus mencapai Rp 3,8 miliar. Adapun rincian bantuan yang diberikan dalam bentuk penguatan dapur umum untuk 5.000 jiwa, 1.500 paket perlengkapan pakaian anak, 1.500 paket perlengkapan pakaian pria, 1.500 paket perlengkapan pakaian wanita, 2.500 matras, 1.500 tenda gulung/terpal, 2.500 selimut, dan 100 unit bantuan usaha ekonomi produktif.

Kementerian Sosial juga akan menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal. Jumlah korban meninggal sebanyak 32 orang, sementara santunan adalah Rp 15 juta per jiwa.

"Peristiwa ini menyebabkan sebanyak 32 jiwa meninggal dunia, 9.240 jiwa mengungsi, 77 jiwa mengalami luka-luka, 224 mobil terbakar, 150 motor terbakar, 165 rumah rusak karena terbakar, 20 unit perkantoran rusak, 456 unit tempat usaha warga rusak," ungkapnya.

Untuk pengungsi sebanyak 8.617 orang berada di Wamena tersebar di 25 posko. Sementara 523 orang mengungsi di 5 titik lokasi di Jayapura. Saat ini, lanjut Agus, tim dari Dinas Sosial Provinsi Jayapura dan Kabupaten Jayawijaya telah mendirikan dapur umum dan mengelola dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan makan pengungsi.

Sementara itu, Tagana, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), diturunkan untuk melakukan pendataan korban meninggal, tempat usaha yang rusak, dan kebutuhan korban. Tim Layanan Dukungan Psikososial juga telah diterjunkan ke lokasi untuk memberi trauma healing di tempat pengungsian.

Agus mengimbau semua pihak menjaga toleransi antarsesama dan menghentikan kekerasan, tidak mudah terprovokasi oleh kabar hoax sehingga tercipta harmoni dan kerukunan. Suasana tersebut penting agar terwujud ketentraman dan warga di pengungsian segera bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Atas nama pemerintah, saya menyampaikan berduka cita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban dalam peristiwa kerusuhan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran. Kita semua berharap semua pihak dapat menahan diri sehingga suasana menjadi kondusif dan warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement