Rabu 02 Oct 2019 15:03 WIB

Pulang ke Sumbar, Pemprov tak Janjikan Kehidupan Lebih Baik

Mata pencaharian di Minang belum tentu sebaik di Papua.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolanda
Keluarga pengungsi menunggu kedatangan keluarganya dari Wamena yang akan tiba di Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (2/10/2019).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Keluarga pengungsi menunggu kedatangan keluarganya dari Wamena yang akan tiba di Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (2/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengingatkan kembali warga perantau yang ingin eksodus dari Wamena dan Papua bahwa perekonomian di Sumbar belum tentu lebih baik untuk melanjutkan hidup. Nasrul meminta warga perantau untuk memikirkan matang-matang rencana pulang kampung.

Andai memiliki aset dan modal yang masih bisa diselamatkan, menurut Nasrul para perantau tetap bertahan di Papua sembari menanti kondisi aman buat membuka usaha kembali.

Baca Juga

''Kalau pemerintah mengimbau jangan lakukan eksodus. Mata pencaharian di Minang belum tentu sebaik di Papua. Pikirkan kembali matang-matang sebelum pulang,'' kata Nasrul, Rabu (2/10).

Nasrul bukan bermaksud menolak kepulangan warga perantau dari Wamena. Pemprov Sumbar kata dia akan membantu pembiayaan bagi siapa saja warga Sumbar yang ingin pulang kampung dari Papua.

Namun, menurut Wagub, alangkah lebih baik tetap bertahan di tempat yang dirasa aman di Papua. Karena pemerintah setempat dan TNI Polri sudah menjamin keamanan agar kejadian serupa tidak lagi terulang.

''Anggaplah ini musibah yang tak bisa kita tolak. Nanti bangkit lagi. Berdayakan aset yang ada untuk kembali buka usaha di sana,'' ucap Nasrul.

Sebelumya Gubernur Papua Lukas Enembe juga mengimbau warga perantau termasuk yang berasal dari Sumbar agar tidak pergi dari Papua. Menurut Enembe, Papua juga tanah air warga pendatang. Ia menjamin akan menjaga warga pendatang sebaik mungkin dengan kekuatan yang ada.

''Jangan tinggalkan Papua, semua orang asal Sumbar di Tanah Papua tidak boleh pergi. Bangun kembali toko agar ekonomi di Papua bisa tumbuh kembali,” kata Enembe kepada wartawan, Selasa (1/10) malam WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement