REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, merasa pernyataannya belakangan ini yang diarahkan untuk menenangkan masyarakat justru diputarbalikkan untuk menyerangnya. Salah satunya terkait dengan penanganan gempa bumi di Ambon, Maluku.
"Memang akhir-akhir ini banyak penjelasan-penjelasan saya yang saya arahkan untuk menenangkan masyarakat, justru diputarbalikkan untuk malah menyerang saya," ujar Wiranto melalui siaran persnya, Rabu (2/10).
Terkait penanganan gempa Ambon, Wiranto menjelaskan, tidak ada alasan dan tiak mungkin ia sengaja melukai hati masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah. Justru sebaliknya, ia mengundang para menteri terkait yang menangani bencana alam termasuk Kepala BNPB.
"Untuk segera melakukan langkah-langkah cepat guna meringankan beban pederitaan masyarakat terdampak bencana gempabumi di Maluku," terangnya.
Dari hasil rapat pemerintah pusat tersebut diputuskan untuk segera memberikan bantuan sesuai standar tanggap darurat. Bantuan-bantuan itu, antara lain bantuan korban meninggal, bantuan untuk rumah yang rusak, bantuan kebutuhan dasar pengungsi, dan lain-lain.
Selain itu, Kepala BNPB melaporkan kepadanya, banyaknya pengungsi bukan hanya karena rumahnya hancur, tetapi juga karena ada informasi akan adanya gempa susulan yang lebih besar dan tsunami. Padahal, kata Wiranto, tak ada badan resmi yang memberi info seperti itu.
Karena itu, jelas Wiranto, kesimpulan rapat menentukan perlu adanya penjelasan kepada masyarakat tentang keadaan yang sebenarnya. Masyarakat pun diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Krena dalam pengungsian pasti akan banyak masalah yang akan dihadapi, baik masalah pendidikan anak-anak juga adanya risiko penyakit yang biasa muncul di pengungsian," terang dia.